Peringkat dan lingkungan pengendapan merupakan parameter yang dapat diidentifikasi berdasarkan analisis kimia dan petrografi organik batubara. Kedua parameter tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik batubara Formasi Muaraenim di wilayah Batin XXIV, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Identifikasi peringkat, mikrolitotipe, dan lingkungan pengendapan batubara dilakukan berdasarkan parameter nilai kalori, kadar karbon tertambat (fixed carbon-FC), perbandingan oksigen dan karbon (O/C), perbandingan hidrogen dan karbon (H/C), nilai reflektansi vitrinit (Rv), dan perbandingan kelompok maseral yang berasal dari hasil analisis kimia dan petrografi organik. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa nilai kalori berkisar 5.636 kal/g (daf) - 7.133 kal/g (daf), FC berkisar 31,50% (daf) - 49,30% (daf), O/C berkisar 0,19 (daf) - 0,37 (daf), H/C berkisar 0,81 (daf) - 1,34 (daf). Selain itu, berdasarkan hasil analisis petrografi organik menunjukkan bahwa nilai Rv berkisar 0,33% - 0,51% dan komposisi kelompok maseral umumnya didominasi oleh vitrinit berkisar 28,80% - 82,20% dan sebagian kecil liptinit berkisar 0,40% - 5,60% serta inertinit berkisar 2,20% - 15,60. Hasil analisis mikrolitotipe menunjukkan bahwa jumlah nilai vitrite dan clarite berkisar 9,86% - 71,57%, inertite berkisar 1,21% - 8,03%, serta trimacerite/intermediate berkisar 2,88% - 10,68%. Berdasarkan identifikasi analisis kimia dan petrografi organik, batubara di wilayah Batin XXIV termasuk dalam peringkat lignit hingga bituminus volatil tinggi dan terendapkan pada lingkungan fluvial hingga dataran delta bagian bawah (lower deltaic).