Sebagian besar daerah di Indonesia masih memiliki prevelensi stunting yang tinggi, melebihi rata-rata nasional. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengatasi masalah ini, namun hasilnya belum memuaskan. Oleh karena itu, perlu pelibatan stakeholders untuk mempercepat upaya pencegahan stunting dan menurunkan privalensinya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan collaborative governance baik dengan model triple helix, quadra helix juga penta helix dalam upaya mengatasi stunting. Metode yang digunakan adalah literature review terhadap artikel-artikel yang diterbitkan oleh jurnal-jurnal nasional dalam rentang waktu empat tahun terakhir (2020-2023). Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dengan model penta helix stakeholders merupakan model yang paling komprehensif karena melibatkan lima aktor yang saling mendukung pelaksanaan kebijakan pencegahan dan penurunan stunting. Kelima aktor tersebut memiliki peran berbeda namun saling mendukung untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Meskipun penerapan collaborative governance dengan model penta helix sudah mulai dilakukan di Indonesia namun masih banyak aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Pemerintah perlu mengambil peran lebih besar, bukan hanya sebagai pembuat kebijakan tetapi juga sebagai koordinator, fasilitator, implementer dan akselerator dalam upaya mencegah dan menurunkan stunting.