Paparan sinar matahari dengan intensitas yang tinggi dan secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping, salah satunya adalah kerusakan pada kulit. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang tepat untuk mencegah efek-efek yang merugikan bagi kulit, salah satunya adalah dengan penggunaan tabir surya. Tabir surya memiliki kemampuan dalam melindungi kulit dengan cara menunda eritema yang dinyatakan Sun Protection Factor (SPF). Tabir surya yang bersumber dari bahan alam dapat dijadikan alternatif bagi konsumen yang memiliki kulit sensitif terhadap penggunaan tabir surya dari zat aktif kimia. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui bahan alam yang memiliki potensi sebagai tabir surya berdasarkan nilai SPFnya.Pencarian literatur dilakukan melalui database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct, dengan menggunakan kata kunci yang sesuai. Artikel yang terpilih adalah artikel yang memenuhi kriteria inklusi, yakni artikel yang bersifat original research dan dipublikasikan maksimal 10 tahun terakhir serta sesuai dengan kata kunci yang telah disusun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa tanaman yang memiliki proteksi untuk melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet seperti tanaman kecombrang (Etlingera elatior), binahong (Anredera cordifolia), Dengen (Dillenia serrata), Kebiul (Caesalpinia bonduc), alga hijau (Ulva reticulata Forsskal), jeruju (Acanthus Ilicifolius), moringa (Moringa oleifera), Zea mays dan(Persea americana). Potensi tabir surya yang dihasilkan oleh tanaman tersebut disebabkan karena adanya kandungan senyawa polifenol seperti flavonoid dan tannin yang berperan sebagai antioksidan kuat.