Memperoleh diagnosis kanker pada usia dewasa merupakan suatu perjuangan bertahan hidup yang berat dan penuh tantangan. Pasalnya, orang dewasa yang terdiagnosis kanker mempunyai stresor ganda berupa penyelesaian isu psikososial dan kanker itu sendiri. Pada dewasa muda, kanker menghambat aspek psikososial yang penting seperti pekerjaan dan pendidikan. Pada dewasa madya, kanker menghambat sikap penerimaan terhadap keadaan kesehatan yang mulai menurun. Perubahan yang disebabkan kanker menimbulkan permasalahan psikologis seperti depresi, cemas, dan stres. Self-compassion dapat menjadi faktor protektif bagi pasien kanker. Komponen self-kindness membantu pasien menghadapi tantangan psikososial dan keterbatasan yang disebabkan kanker, komponen common humanity membantu menjauhkan pasien dari perasaan isolasi, dan komponen mindfulness membantu mengurangi perasaan cemas dan depresi. Tujuan penelitian yaitu menggambarkan self-compassion pada pasien kanker dewasa muda dan dewasa madya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan terhadap pasien kanker berusia 20–60 tahun dan dipilih dengan metode convenience sampling. Sebanyak dua orang dewasa muda dan satu orang dewasa madya menyatakan kesediaan untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara daring dan hasilnya dianalisis dengan teknik analisis tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion diekspresikan melalui beberapa cara. Self-kindness ditunjukkan dengan memberikan pesan-pesan positif kepada diri dan tetap berusaha membuat diri senang, common humanity ditunjukkan dengan menyadari adanya pasien kanker lain dan memandang kondisi hidup dari perspektif yang lebih luas, dan mindfulness ditunjukkan dengan melakukan berbagai strategi koping untuk menghindari ruminasi.