2020
DOI: 10.51143/jksi.v5i1.196
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Study Fenomenologi: Psikologis Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi

Abstract: Latar Belakang: Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak terutama di negara berkembang. Penatalaksanaan untuk kanker ada beberapa macam yaitu melalui pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Kemoterapi memiliki dampak dalam berbagai aspek kehidupan antara lain dampak terhadap fisik dan psikologis. Seringkali perawatan pada pasien kanker hanya terfokus pada kondisi fisik saja sedangkan kondisi psikologis terabaikan. Terganggunya kondisi psikologis akan berpengaruh terhadap semakin memburuknya kondisi kesehat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
7
0
6

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(13 citation statements)
references
References 3 publications
0
7
0
6
Order By: Relevance
“…Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa setiap hari mereka menyadari secara penuh mereka sedang menderita kanker. Meskipun pada awalnya partisipan merasa kaget, marah, atau menyangkal-reaksi psikologis yang umum dirasakan pasien yang terdiagnosis kanker (Lestari et al, 2020;McTiernan & O'Connell, 2015;Willig, 2015)-mereka menunjukkan bahwa mereka tidak berlarutlarut dalam emosi negatif itu saja karena mereka juga mampu merasakan emosi positif (misalnya kebersyukuran) dan mengubah cara berpikir mereka (misalnya memandang sesuatu dari perspektif yang lebih positif). Dengan terpenuhinya komponen mindfulness, partisipan dapat merespons penderitaan mereka dengan memberikan dirinya kepedulian dan kelembutan, terutama pada saat-saat yang paling dibutuhkan yaitu sepanjang proses berhadapan dengan kanker, serta menyadari sisi universalitas dari penderitaan mereka (Brooker et al, 2019).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa setiap hari mereka menyadari secara penuh mereka sedang menderita kanker. Meskipun pada awalnya partisipan merasa kaget, marah, atau menyangkal-reaksi psikologis yang umum dirasakan pasien yang terdiagnosis kanker (Lestari et al, 2020;McTiernan & O'Connell, 2015;Willig, 2015)-mereka menunjukkan bahwa mereka tidak berlarutlarut dalam emosi negatif itu saja karena mereka juga mampu merasakan emosi positif (misalnya kebersyukuran) dan mengubah cara berpikir mereka (misalnya memandang sesuatu dari perspektif yang lebih positif). Dengan terpenuhinya komponen mindfulness, partisipan dapat merespons penderitaan mereka dengan memberikan dirinya kepedulian dan kelembutan, terutama pada saat-saat yang paling dibutuhkan yaitu sepanjang proses berhadapan dengan kanker, serta menyadari sisi universalitas dari penderitaan mereka (Brooker et al, 2019).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Menurut Lestari et al, (2020) terdapat 5 tahapan kesedihan ketika seseorang berduka yaitu: penolakan (denial), marah (anger), tawarmenawar (bargaining), depresi (depression) dan penerimaan (acceptance). Respon tiap individu dalam melalui tahap tersebut berbeda-beda tergantung faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi respon psikologisnya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Selain dampak pada fisik, partisipan juga mengungkapkan dampak psikologis pada pasien selama keluarga merawat adalah marah-marah dan pikiran kemana-mana. Hal ini sejalan dengan penelitian (Lestari, Budiyarti, & Ilmi, 2020) bahwa respon anger juga dirasakan pada pasien yang menjalani kemoterapi. Bila rasa marah tersebut diterima dengan respon adaptif maka pasien dapat mengontrol emosinya.…”
Section: Pembahasan Tema 1 Pengetahuan Keluarga Mengenai Penyakit Dan...unclassified