<p>Sebagai kawasan dengan Eco Culture, Citra Maja Raya (Tahap 1), Banten merencanakan sistem drainase dengan dua alternatif, yaitu drainase konvensional dan ecodrainage. Kedepannya, lahan terbuka di Citra Maja Raya (Tahap 1) akan berkurang sehingga diperlukan sistem drainase yang terintegrasi. Sistem drainase konvensional merupakan sistem drainase yang umum digunakan tetapi masih menimbulkan masalah seperti banjir. Jika air hujan dialirkan tanpa adanya penyerapan ke dalam tanah secara optimal, badan air penerima akan meluap dan terjadi genangan saat beban yang melebihi batasnya. Salah satu penanganan masalah tersebut adalah ecodrainage. Analisis perbandingan sistem drainase ini dilakukan untuk memilih sistem drainase yang optimal untuk kawasan perumahan Citra Maja Raya (Tahap 1). Metode yang digunakan untuk menghitung debit limpasan adalah metode rasional (konvensional) dan metode rasional modifikasi (ecodrainage). Perencanaan saluran drainase kawasan perumahan Citra Maja Raya (Tahap 1) memiliki panjang total sebesar 9099,21 m. Debit saluran drainase konvensional berkisar antara 0,5174 sampai 5,8082 m3/detik, sedangkan debit saluran ekodrainase berkisar antara 0,4263 sampai 5,6268 m3/detik.Dimensi saluran drainase konvensional terbesar adalah 1,20 m x 2,20 m, sedangkan dimensi saluran ekodrainase terbesar adalah 1,20 m x 2,00 m.Biaya yang dibutuhkan untuk sistem drainase (konvensional) adalah Rp306.902.202.308, sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk sistem ekodrainase adalahRp241.503.245.530. Berdasarkan uraian tersebut, sistem drainase yang lebih optimal untuk kawasan perumahan Citra Maja Raya (Tahap 1) adalah sistem ecodrainage karena memiliki keuntungan terhadap lingkungan lebih besar dan biaya yang lebih murah.<br />Kata kunci: banjir, ecodrainage, hujan, limpasan, Citra Maja Raya (Tahap 1)</p>