ABSTRACT
Cadmium (Cd) is a common contaminant found in cocoa derivative products such as chocolate bars because it is carried away from cocoa beans. The popularity of chocolate bars among Indonesian consumers may pose a health risk due to Cd content in chocolate bars. The present study aimed to estimate the risk of dietary exposure on Cd from chocolate bars to the Indonesian population. The data of chocolate bars consumption in 1324 respondents were obtained from Individual Food Consumption Survey in 2014. Samples of 10 different variants of chocolate bars were collected from markets in Indonesia from the provinces of DKI Jakarta and West Java. All samples were analyzed for their Cd content using Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). The results show the highest average consumption of chocolate bars was found in adolescence (13-18 years), followed by a toddler (6-59 months) and children (5-12 years). Cd content in chocolate bars ranged between 0.00012 mg/kg to 0.12 mg/kg with the highest content was found in one variant of sweet dark chocolate bar. None of the samples contained Cd above the maximum limits of Cd (0.5 mg/kg in chocolate bar products) as regulated by NADFC. The highest average exposure to Cd from chocolate bars was found in toddlers (6-59 months), 0.09336 µg/kg BW/day. The average, maximum, and P95th exposures to Cd from chocolate bars in all age groups did not exceed its Provisional Tolerable Monthly Intake (PTMI), indicating that the exposure to Cd through chocolate bar products do not pose any potential risk to human health.
ABSTRAK
Kadmium (Cd) merupakan kontaminan yang umum ditemukan pada produk turunan kakao seperti coklat batang karena terbawa dari biji kakao. Popularitas cokelat batang di kalangan konsumen Indonesia dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat kandungan Cd dalam cokelat batang. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan risiko tingkat paparan Cd dari cokelat batang pada populasi di Indonesia. Data konsumsi cokelat batang pada 1324 responden diperoleh dari Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014. Sebanyak 10 sampel batang cokelat dari varian yang berbeda dikumpulkan dari pasar di Indonesia dari provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Seluruh sampel dianalisis kandungan Cd-nya menggunakan metode Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi cokelat batang tertinggi ditemukan pada kelompok remaja (13-18 tahun), diikuti oleh balita (6-59 bulan) dan anak-anak (5-12 tahun). Kadar Cd pada seluruh cokelat batang berkisar antara 0,00012 mg/kg sampai 0,12 mg/kg dengan kadar Cd tertinggi terdapat pada salah satu varian coklat batang hitam manis. Tidak ada sampel yang mengandung Cd di atas batas maksimum Cd (0,5 mg/kg pada produk cokelat batang) sebagaimana diatur oleh BPOM. Rata-rata paparan Cd dari cokelat batang tertinggi ditemukan pada kelompok balita (6-59 bulan) yaitu sebesar 0,09336 µg/kg bb/hari. Nilai paparan rata-rata, maksimum dan P95 untuk Cd dari cokelat batang di kelompok seluruh umur tidak melebihi Provisional Tolerably Monthly Intake (PTMI) yang menunjukkan bahwa paparan Cd melalui produk cokelat batang tidak menimbulkan risiko potensial bagi kesehatan manusia. [Penel Gizi Makan 2021, 44(2):59-70]