<em>Potassium iodate</em> (KIO<sub>3</sub>) direkomendasikan di banyak negara tropis termasuk Indonesia. Keamanan KIO<sub>3</sub> untuk manusia dan hewan tidak sepenuhnya terdokumentasi menurut beberapa otoritas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis tinggi KIO<sub>3 </sub>melalui rute oral selama 12 minggu terhadap perubahan fungsi kelenjar tiroid, <em>thyroid peroxidase antibody</em> (TPOAb) dan berat badan (BB) tikus jantan wistar hipotiroid. Pengujian dilakukan pada 30 ekor tikus jantan wistar terbagi 5 kelompok. <em>Propiltiourasil</em> (PTU) dosis 54 mg/kgBB/hari melalui rute oral selama 14 hari diberikan pada 4 kelompok untuk menginduksi hipotiroid dan aquades untuk 1 kelompok kontrol. Tiga kelompok tikus hipotiroid diberikan KIO<sub>3</sub> dosis 19,8; 39,6 dan 79,2 µgI/hari melalui rute oral selama 12 minggu dan 1 kelompok diberikan aquades 2 ml/hari. Hasil menunjukkan, kadar TSH kelompok KIO<sub>3</sub> dosis 39,6 µgI/hari lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kontrol (p<0,05). Kelompok KIO<sub>3</sub> dosis 79,2 µgI/hari kadar TSH lebih rendah (p<0,05), kadar FT4 lebih tinggi (p<0,05), dan BB lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kontrol (p<0,05). Kadar TPOAb kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna dengan kontrol (p>0,05). <em>Potassium iodate</em> (KIO<sub>3</sub>) dosis 39,6 µgI/hari menginduksi hipotiroid subklinis, hipertiroid disertai penurunan BB ditemukan pada pemberian KIO<sub>3</sub> dosis 79,2 µgI/hari melaui rute oral selama 12 minggu pada tikus jantan wistar hipotiroid. Iodat tidak menyebabkan autoimunitas tiroid.