Abstrak
Kawasan industri merupakan area yang pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi prasarana, sarana dan fasilitas penunjang lainnya. Pengembangan area kawasan industri menjadi hal penting yang diamati pada penelitian ini terkhusus pada area kawasan industri di Karawang. Terdapat alih fungsi pada pola ruang yang berdampak pada lingkungan salah satunya keterserapan air sehingga membuat bencana banjir di industri. Penelitian ini mengkaji perubahan tutupan lahan dan pengaruh perubahannya pada pola ruang terhadap luas area banjir dengan membandingkan hasil pengolahan tahun 2022 dan tahun 2031 dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis (SIG). Hasil yang didapatkan menginformasikan kenaikan sebesar 1.081% yang berpusat di bagian timur, timur tenggara hingga selatan Kabupaten Karawang. Hal ini memberikan pengaruh pada nilai koefisien C (koefisien limpasan) yang menghasilkan nilai 0.91 (mendekati 1) yang artinya kondisi lahan semakin jenuh atau sudah sedikit memiliki daya serap terhadap air yang dapat mengakibatkan banjir di lingkungan kawasan tertinggi pada kelas tinggi (> 1.5m). Jika dikaji pengaruhnya terhadap sektor industri berdasarkan studi literatur didapatkan pengaruh aktivitas rantai pasok (supply chain) diantaranya pembatasan kegiatan, naiknya biaya distribusi, rusaknya fasilitas, pasokan utilitas terhambat, efek kesehatan, degradasi tanah, dan dibutuhkannya waktu serta biaya dalam penanganan pascabanjir.
Kata kunci: Banjir; Tata Ruang; Tutupan Lahan; Sistem Informasi Geografis, Rantai Pasok
Abstract
Industrial estates are areas where industrial activities are concentrated, equipped with infrastructure, facilities and other supporting facilities. The development of industrial area areas is an important thing to observe in this study, especially in industrial sectors in Karawang. There is a transfer of functions in spatial patterns that have an impact on the environment, one of which is the absorption of water, which causes flooding in the industry. This study examines changes in land cover and the effect of changes in spatial patterns on the flood area by comparing the results of processing in 2022 and 2031 by utilizing geographic information system (GIS) technology. The results obtained indicated an increase of 1,081% centered in the eastern, southeastern to southern parts of Karawang Regency. This has an effect on the value of the coefficient C (runoff coefficient) which results in a value of 0.91 (close to 1), which means that the condition of the land is getting saturated or has little absorption of water which can cause flooding in the highest area environment in the high class (> 1.5m). If the impact on the industrial sector is studied based on literature studies, it is found that the influence of supply chain activities includes activity restrictions, increased distribution costs, damage to facilities, hampered utility supply, health effects, soil degradation, and the time and cost required for post-flood handling.
Keywords: flooding; spatial layout; land cover; Geographic Information System, Supply Chain