ABSTRAK1Cronobacter sakazakii adalah bakteri patogen bawaan pangan oportunistik yang dapat menyebabkan necrotizing enterocolitis, bacteremia, dan meningitis pada kelompok bayi tertentu. C. sakazakii telah dilaporkan dapat bertahan pada lingkungan dengan aw rendah atau kodisi kering. Penggunaan inokulan C. sakazakii wild-type pada produk kering sulit dibedakan dengan C. sakazakii yang secara alami sudah ada pada produk tersebut. Mutan C. sakazakii pGFPuv telah dilaporkan memiliki pola pertumbuhan serupa dengan isolat wild-typenya, sehingga dapat digunakan untuk tujuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar air awal dan kelembaban relatif (RH) terhadap sintasan C. sakazakii pGFPuv dalam jagung pipilan selama penyimpanan pada suhu ruang. Penelitian ini terdiri dari pengeringan jagung pipilan untuk mencapai kadar air awal 12 dan 16% (bb), inokulasi C. sakazakii pGFPuv, dan penyimpanan pada RH 50, 70 dan 90% selama 12 minggu. Setiap dua minggu, jagung pipilan diukur kadar airnya dengan metode oven, aktivitas airnya dengan aw meter, dan dihitung jumlah C. sakazakii pGFPuv dengan metode sebar, total bakteri dan jumlah kapang dan khamir dengan metode tuang. Jagung pipilan mencapai kadar air dan aw kesetimbangan setelah 2 minggu penyimpanan. Jumlah C. sakazakii pGFPuv menurun dengan cepat selama penyimpanan pada RH 70 dan 90%, tetapi C. sakazakii pGFPuv dapat bertahan hidup pada RH 50% selama 12 minggu penyimpanan, terutama pada kadar air awal 16%. Total bakteri menurun sebesar 3,5-3,9 Log CFU/g pada ketiga RH penyimpanan, sedangkan jumlah kapang dan khamir meningkat pada RH 90%.
Kata kunci:Cronobacter sakazakii pGPuv, jagung pipilan, kadar air, penyimpanan, RH