Serangan hama penyakit merupakan faktor pembatas dalam produksi wijen (Sesamum indicum L.). Upaya perakitan varietas unggul wijen yang tahan terhadap hama penyakit dapat menjadi solusi agar produktivitasnya meningkat. Untuk mendapatkan varietas unggul, dapat dilakukan melalui mutasi menggunakan iradiasi sinar gamma. Kendalanya adalah mutasi dapat memengaruhi viabilitas dan morfologi serbuk sari. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh dosis iradiasi sinar gamma terhadap viabilitas dan morfologi serbuk sari wijen. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat serta Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya-LIPI, dari bulan Januari hingga Mei 2019. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis varietas wijen (varietas Sumberrejo 1, Winas 1, dan Winas 2), sedangkan faktor kedua adalah dosis iradiasi sinar gamma (0, 100, 200, 300, 400, dan 600 Gy).Variabel yang diamati adalah viabilitas dan morfologi serbuk sari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma sampai dengan dosis 600 Gy tidak memengaruhi morfologi, tetapi memengaruhi viabilitas serbuk sari wijen. Viabilitas serbuk sari varietas Sumberrejo 1 dan Winas 1 hasil iradiasi dengan dosis 100-300 Gy tidak berubah dan tetap tinggi (>50%), tetapi pada dosis >300 Gy, viabilitas menurun hingga <50%. Pada Winas 2, viabilitas serbuk sari <10%, baik diiradiasi maupun tidak. Morfologi serbuk sari wijen varietas Sumberrejo 1, Winas 1 dan 2 memiliki karakter monad, isopolar, stephanoaperture, dengan ukuran unit yang bervariasi.