2019
DOI: 10.23960/jsl27150-163
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sustainable Social Forestry in Bali (A Case Study at Hutan Desa Wanagiri)

Abstract: The limited access to land, particularly for the community around the forest contributed to deforestation in Indonesia. This problem drives the emergence of social forestry. In fact, the implementation of social forestry in some cases could not be done sustainably. The research was conducted to identify the determinants of sustainable social forestry and analyze the implementation of sustainable social forestry in Hutan Desa Wanagiri, Bali. The analysis is carried out using Analysis Hierarchy Process (AHP) met… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
10
0
8

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(18 citation statements)
references
References 3 publications
0
10
0
8
Order By: Relevance
“…Strategi Ppengelolaan hutan dapat dilakukan oleh masyarakat secara langsung dengan prinsip kelestarian melalui skema Perhutanan Sosial (PS) (Unteawati et al, 2015). Perhutanan Sosial (PS) diartikan sebagai skema yang dilakukan untuk mengurangi peningkatan deforestasi hutan melalui pengurangan serta mengatasi dampak negatif dari aktivitas masyarakat dalam kawasan pengelolaan hutan (Laksemi et al, 2019). Pada umumnya kegiatan PS menerapkan sistem agroforestri yang merupakan sistem pemanfaatan lahan secara optimal dan berdasarkan prinsip kelestarian dengan mencampurkan tanaman pertanian dan kehutanan (Gautama, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Strategi Ppengelolaan hutan dapat dilakukan oleh masyarakat secara langsung dengan prinsip kelestarian melalui skema Perhutanan Sosial (PS) (Unteawati et al, 2015). Perhutanan Sosial (PS) diartikan sebagai skema yang dilakukan untuk mengurangi peningkatan deforestasi hutan melalui pengurangan serta mengatasi dampak negatif dari aktivitas masyarakat dalam kawasan pengelolaan hutan (Laksemi et al, 2019). Pada umumnya kegiatan PS menerapkan sistem agroforestri yang merupakan sistem pemanfaatan lahan secara optimal dan berdasarkan prinsip kelestarian dengan mencampurkan tanaman pertanian dan kehutanan (Gautama, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Areal Non Gapoktan juga terjadi kenaikan dan penuruan di beberapa kelas tutupan lahan pada tahun 2015 -2021, hal ini menunjukkan telah terjadi perubahan tutupan di areal tersebut sehingga perlu dilakukan ground check untuk mengetahui perubahan yang terjadi, khususnya di areal blok inti batutegi. Penerapan skema Perhutanan Sosial perlu diterapkan secara menyeluruh dan merata karena skema ini dapat diartikan sebagai pendekatan untuk mitigasi peningkatan deforestasi dan degradasi hutan serta mengatasi dampak negatif dari masyarakat dalam pengelolaan hutan (Laksemi et al, 2019).…”
Section: Hasil Klasifikasi Tutupan Lahanunclassified
“…Pada tingkat KTH, kegiatan pertemuan rutin dalam jangka waktu tertentu masih jarang dilakukan, padahal kegiatan ini diadakan dengan tujuan meningkatkan struktur kelembagaan dan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran pemanfaatan kawasan. Sejalan dengan yang dijelaskan Laksemi et al (2019) jika struktur kelembagaan tidak solid mengakibatkan maraknya pelanggaran di kawasan hutan.…”
Section: Metodeunclassified
“…While it was categorized as moderate if the value of H' is between 1 and 3, and it is categorized low if the value of H' < 1. The Shannon-Weiner diversity index was singled out as parameters to describe the distribution of each species in terms of the number of individuals by computing evenness (E) (Anandan et al 2014;Laksemi et al 2019;Siahaan et al 2019).…”
Section: Sum Of All Frequencymentioning
confidence: 99%