Best Practice dilakukan berdasarkan urgensi penguatan pembelajaran literasi dan numerasi dengan melibatkan enam sekolah binaan pada SMA di Kota Yogyakarta. Model Gradual Release of Responsibility mengaktualisasikan pelepasan tanggung jawab secara bertahap, meliputi langkah: 1) focused lesson, 2) Guided Instruction, 3) Collaborative Learning, dan 4) Individual Work untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam pembelajaran literasi dan numerasi. Analisis data menunjukkan peningkatan pemahaman guru tentang literasi dalam pembelajaran dari 56% menjadi 69%, atau meningkat 13%. Sementara itu, pemahahaman guru tentang numerasi dalam pembelajaran merangkak dari 36% menjadi 61%, meningkat 25%. Keterampilan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran literasi mengalami peningkatan sebesar 15%, dari 70% menjadi 85%. Keterampilan guru dalam perencanaan pembelajaran numerasi mengalami peningkatan tajam sebesar 35%, dari 38% menjadi 75%. Data ini menunjukkan pembimbingan dengan model Gradual Release of Responsibility berdampak signifikan walaupun belum mencapai hasil optimal. Kendala dalam pelaksanaan pembimbingan ditemukan berkaitan dengan terbatasnya waktu akibat bersamaan dengan kegiatan penuntasan vaksin bagi guru dan siswa serta persiapan pembelajaran tatap muka terbatas. Terbatasnya literatur tentang implementasi model Gradual Release of Responsibility dalam kepengawasan sekolah menjadikan hasil dan temuan best practice ini sebagai wawasan baru dan merupakan kebaruan yang sangat bermanfaat baik dalam tataran praktek maupun teori. Selanjutnya direkomendasikan bagi pengawas dan sekolah untuk mengadopsi model Gradual Release of Responsibility baik untuk pembimbingan guru maupun siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.