2016
DOI: 10.21082/fae.v28n1.2010.55-68
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Swasembada Kedelai: Antara Harapan dan Kenyataan

Abstract: This paper aims to describe the state of production and consumption of soybean, the use of technology by farmers, and the factors supporting self-sufficiency in soybean. The main problem of the soybean economy is the difficulty to boost production to meet the fast growing consumption. Stagnation of soybean production is due to incompletely technology applications and the use of low quality seeds leaving a low level of productivity. The current price of the locally produced soybean is not able to compete with t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
15
0
6

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
9
1

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(21 citation statements)
references
References 1 publication
0
15
0
6
Order By: Relevance
“…Adanya industri elektroplating mengakibatkan banyaknya limbah atau cemaran industri yang mengakibatkan kerusakan pada tanah, air serta udara. Lahan pertanian yang tercemar oleh limbah industri menyebabkan terjadi penurunan pH tanah yaitu kisaran 4,3 -5,5, tingginya kandungan Al 3+ , kandungan bahan organik rendah, ketersediaan hara N, P, K, Ca dan Mg rendah, serta kemampuan tanah mengikat air rendah (Budhi dan Aminah, 2010). Limbah cair tersebut secara tidak langsung akan masuk ke dalam badan air, sehingga apabila penggunaan air sungai tersebut menyebabkan akumulasi logam berat dalam tanah yang dan bersifat racun bagi tanaman (Gunawan et al., 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adanya industri elektroplating mengakibatkan banyaknya limbah atau cemaran industri yang mengakibatkan kerusakan pada tanah, air serta udara. Lahan pertanian yang tercemar oleh limbah industri menyebabkan terjadi penurunan pH tanah yaitu kisaran 4,3 -5,5, tingginya kandungan Al 3+ , kandungan bahan organik rendah, ketersediaan hara N, P, K, Ca dan Mg rendah, serta kemampuan tanah mengikat air rendah (Budhi dan Aminah, 2010). Limbah cair tersebut secara tidak langsung akan masuk ke dalam badan air, sehingga apabila penggunaan air sungai tersebut menyebabkan akumulasi logam berat dalam tanah yang dan bersifat racun bagi tanaman (Gunawan et al., 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor penyebab rendahnya hasil produksi kedelai adalah rendahnya penggunaan benih kedelai bermutu di tingkat petani (Adisarwanto 2004); (Adisarwanto 2005); (Subandi 2007); (Budi and Aminah 2010) karena sulitnya mendapatkan benih bermutu, (Zakaria, Sejati, and Kustiari 2010); (Susetyanto, B.M Sinaga, B. Saragih, Harianto 2008). Selain itu, kurang berkembangnya produsen benih nasional maupun penangkar lokal juga turut berkontribusi terhadap pencapaian produksi kedelai (Nugraha 1996); (Siregar 1999).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut data terakhir, 70% dari kebutuhan kedelai di Indonesia dipenuhi dari impor (Kementan, 2014). Rasio Ketergantungan Impor (RKI) meningkat dari 48,89% menjadi 62,29 (Budhi et al, 2010). Kacangkacangan lokal merupakan potensi yang dapat digunakan sebagai alternatif pensubstitusi kedelai (Niveditha et al, 2013), kacang-kacangan ini juga mengandung protein yang tinggi (Balitkabi, 2013) untuk mencukupi kebutuhan nutrisi kelompok 1000 HPK.…”
Section: Pendahuluanunclassified