ABSTRAKPadi merupakan sumber bahan pangan pokok, yang dikonsumsi lebih dari 95% penduduk Indonesia. Kebutuhannya terus meningkat tiap tahun, namun belum berhasil dicukupi dari produksi sendiri, sehingga masih bergantung impor hingga 1.347.856 ton per tahun. Upaya yang dapat dilakukan selain impor, adalah peningkatan produksi padi melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Namun 72,98% daratan Indonesia yang sesuai untuk pertanian merupakan lahan kering, tentu akan menghambat peningkatan produksi padi. IPTEK Nuklir dapat berperan dalam optimalisasi pemanfaatan lahan kering, dimana keterbatasan keragaman alami dalam pemuliaan tanaman padi toleran kekeringan, dan polimerasi serta grafting polimer superabsorben, keduanya dapat diperbaiki melalui radiasi pengion. Kombinasi teknologi mutan padi toleran kekeringan dan polimer superabsorben sangat potensial sebagai satu diantara upaya-upaya untuk meningkatkan produksi padi. Namun, upaya penerapan teknologi tersebut tentu akan menimbukan masalah karena lemahnya diseminasi teknologi inovatif, dan lambatnya adopsi teknologi. Diperlukan perhatian yang lebih besar dari peneliti, pengambil kebijakan, dan masyarakat pengguna.Kata kunci : iradiasi, kekeringan, mutasi, padi, superabsorben
ABSTRACTRice is the main source of staple food, which is consumed by more than 95% of Indonesia's population. Its needs continue to increase each year, but has not been successfully fulfilled from its own production, so it still depends on imports up to 1347785 tonnes per year. Efforts can be made other than imports are the increase of rice production through agricultural extensification and intensification . However, 72.98% of Indonesia's land suitable for agriculture is dry land, it will inevitably increase rice production. Nuclear science and technology can play a role in optimizing the use of dryland, where the limitations of natural diversity in drought tolerant rice breeding, and polymeration and grafting of superabsorbent polymers, both can be improved through ionizing radiation. Technologies combination of drought tolerant rice mutant and superabsorbent polymer are great potential as one of the efforts to increase rice production. However, the application of such technologies will certainly lead to problems due to weak dissemination of innovation technologies, and slow the adoption of technologies. Greater attention is required from researchers, policy makers, and user communities.
Keywords