Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja kriptografi RSA pada sistem operasi Windows 11 dengan implementasi menggunakan Python dan aplikasi NZXT CAM. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan spesifikasi prosesor 2.80GHz, 8 inti, dan RAM 16 GB. Data dikumpulkan melalui aplikasi benchmark NZXT CAM, yang mengukur penggunaan CPU dan memori selama proses generasi kunci, enkripsi, dan dekripsi dengan algoritma RSA. Hasil penelitian menunjukkan korelasi langsung antara panjang kunci RSA dan beban CPU serta waktu yang dibutuhkan untuk proses kriptografi. Ditemukan bahwa kunci RSA yang lebih panjang mengakibatkan peningkatan penggunaan sumber daya komputasi. Misalnya, kunci RSA 1024 bit menggunakan rata-rata 10% beban CPU dan 53,1 MB memori, sedangkan kunci 2048 bit meningkat menjadi 11,6% beban CPU dan 53,4 MB memori. Kunci 4096 bit memerlukan 10,6% beban CPU dengan penggunaan memori yang serupa, namun waktu proses meningkat dari 2,5 detik menjadi 27,7 detik. Kesimpulan dari penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan aplikasi keamanan di Windows 11, khususnya dalam keseimbangan antara panjang kunci dan penggunaan sumber daya. Disarankan penelitian selanjutnya untuk mengevaluasi kinerja RSA pada berbagai konfigurasi perangkat keras.