2020
DOI: 10.55175/cdk.v47i9.911
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tatalaksana Epilepsi Refrakter

Abstract: <p>Epilepsi refrakter atau resisten obat didefinisikan sebagai kegagalan respon terhadap dua obat anti epilepsi sesuai jadual, dosis, dan rute pemberian, baik monoterapi maupun kombinasi, untuk tercapainya bebas serangan. Serangan epilepsi yang tidak terkontrol atau resisten obat umumnya berkaitan dengan prognosis buruk, dan mengganggu kualitas hidup. Beberapa pilihan terapi kasus epilepsi refrakter yaitu Diet Ketogenik, Deep Brain Stimulator (DBS), Vagal Nerve Stimulator (VNS), Transcranial Magnetic Sti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 25 publications
(85 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…4 Diagnosis dari epilepsi refrakter dapat ditegakkan dengan menyingkirkan refrakter palsu yang berhubungan dengan kejang nonepileptik, pengobatan obat anti epilepsi yang tidak adekuat, atau adanya faktor-faktor pencetus kejang lainnya. 9 Monitoring EEG dibutuhkan untuk menentukan jenis kejang yang terjadi. Diagnosis refrakter terjadi apabila obat yang digunakan paling sedikit 2 macam obat dengan dosis yang dapat ditolerir.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…4 Diagnosis dari epilepsi refrakter dapat ditegakkan dengan menyingkirkan refrakter palsu yang berhubungan dengan kejang nonepileptik, pengobatan obat anti epilepsi yang tidak adekuat, atau adanya faktor-faktor pencetus kejang lainnya. 9 Monitoring EEG dibutuhkan untuk menentukan jenis kejang yang terjadi. Diagnosis refrakter terjadi apabila obat yang digunakan paling sedikit 2 macam obat dengan dosis yang dapat ditolerir.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Penelitian yang diakukan oleh menunjukkan bahwa 66,9% pasien terbebas dari kejang klasifikasi Engel 1. 9 Hasil akhir dari pembedahan ini sangat bergantung pada penyebab epilepsi dan keakuratan dari lokalisasi daerah yang direseksi. 5…”
unclassified