PLTU merupakan pembangkit listrik tenaga thermal yang mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik. Sistem air pendingin pada PLTU diperlukan secara terus menerus selama turbin uap beroperasi. Apabila aliran air pendingin terganggu atau hilang, maka operasi turbin uap harus dihentikan, karena turbin uap tidak dapat beroperasi tanpa aliran air pendingin ke kondensor masalah pada pipa aliran air pendingin pada kondensor seperti menumpuknya kotoran yang diakibatkan adanya biota laut antara lain teritip, kerang, ganggang, tiram dan jenis tumbuhan lainnya. Penyaring seperti Debris Filter diperlukan untuk menyaring kotoran pada air laut. Apabila terjadi kerusakan pada Debris Filter seperti rusaknya motor Debris dan kerusakan mekanis pada Filter akan mengakibatkan kotoran dapat lolos dan masuk ke kondensor, akibatnya tube-tube akan mengalami pluging (penyumbatan) dan bisa menyebabkan gangguan perpindahan panas yang secara langsung juga berakibat pada buruknya kevakuman pada kondensor. Hasil perhitungan menunjukan besarnya standar nilai tipikal koefisien perpindahan panas di dalam fouling sea water 1000-3000 W/m2 °C dan di mana besar nilai koefisien perpindahan panas di dalam fouling (hfi) yang dihitung masih didalam batas kewajaran atau dengan kata lain tergolong bersih yaitu 1276,82 W/m2·°C. Besarnya standar nilai tetapan dalam persamaan empiris faktor tanpa dimensi mengenai kebersihan adalah 0,85, di mana besar nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu 0,75 masih tergolong bersih. Penggunaan debrish filter pada kondensor membuktikan bahwa keandalan kondensor pada pembangkit PLTU sektor Belawan Unit 3 masih dalam kondisi baik berdasarkan kebersihan pada tube.