2016
DOI: 10.21082/jpptp.v35n3.2016.p239-249
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Teknik Budidaya Kacang Hijau pada Lahan Kering Beriklim Kering

Abstract: Its early maturity and drought resistance allows mungbean to be cultivated on upland with dry climate. Approriate cultivation technology need to be identified in order to increase productivity. The research objective was to formulate cultivation technology package by assessing interaction between plant population, optimum organic and anorganic fertilizers on mungbean. This experiment was conducted on upland Alfisol soil with type E climate in Probolinggo, East Java on dry season 2015, using split plot design, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

3
3

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(5 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Aplikasi pupuk NPK dengan dosis 23 kg N + 33 kg P2O5 + 35 kg K2O ha -1 pada lahan tegalan di musim kemarau menghasilkan pertumbuhan dan hasil kacang hijau paling tinggi dibandingkan dengan aplikasi pupuk NPK dosis di bawahnya (Hulopi 2012). Pada musim kemarau di lahan kering iklim kering diperoleh informasi bahwa dosis pupuk NPKS 22.5 kg N + 22.5 kg P2O5 + 22.5 kg K2O + 15 kg S ha -1 merupakan dosis terbaik untuk memperoleh hasil maksimal kacang hijau dibandingkan dengan dosis NPKS di bawahnya (Kuntyastuti & Lestari 2016). Pada lahan masam kebutuhan pupuk NPKS untuk memperoleh hasil maksimal adalah 45 kg N + 45 kg P2O5 + 45 kg K2O + 30 kg S ha -1 (Lestari & Kuntyastuti 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Aplikasi pupuk NPK dengan dosis 23 kg N + 33 kg P2O5 + 35 kg K2O ha -1 pada lahan tegalan di musim kemarau menghasilkan pertumbuhan dan hasil kacang hijau paling tinggi dibandingkan dengan aplikasi pupuk NPK dosis di bawahnya (Hulopi 2012). Pada musim kemarau di lahan kering iklim kering diperoleh informasi bahwa dosis pupuk NPKS 22.5 kg N + 22.5 kg P2O5 + 22.5 kg K2O + 15 kg S ha -1 merupakan dosis terbaik untuk memperoleh hasil maksimal kacang hijau dibandingkan dengan dosis NPKS di bawahnya (Kuntyastuti & Lestari 2016). Pada lahan masam kebutuhan pupuk NPKS untuk memperoleh hasil maksimal adalah 45 kg N + 45 kg P2O5 + 45 kg K2O + 30 kg S ha -1 (Lestari & Kuntyastuti 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tidak adanya perbedaan ini mungkin disebabkan oleh kondisi lahan dan lingkungan sudah cukup subur dan sesuai untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi tanaman sehingga penambahan pupuk dengan dosis rendah 100 kg ha -1 sudah cukup untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi tanaman dan peningkatan dosis NPK sudah tidak efektif lagi untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman. Kuntyastuti & Lestari (2016) menyatakan pemberian pupuk 100 kg dan 150 kg Phonska ha -1 tidak menghasilkan perbedaan tinggi tanaman kacang hijau. Marsiwi et al (2015) juga menyebutkan pemberian pupuk NP 25 hingga 100 kg ha -1 tidak menunjukkan perbedaan tinggi tanaman kacang hijau.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada sore hari, rata-rata penetrasi radiasi surya ke permukaan tanah pada umur 20 HST hampir 60%, dan terus berkurang sampai saat menjelang panen, yaitu <25%. Pada umur 43 HST, adanya residu 5000 Kuntyastuti & Lestari (2016) kg pupuk kandang/ha (R3) membuat penetrasi radiasi surya lebih tinggi dibanding residu pupuk lainnya.…”
Section: Penetrasi Radiasi Suryaunclassified
“…Hal tersebut juga sejalan dengan kadar dan serapan unsur hara pada brangkasan panen di lahan dengan residu 5000 kg pupuk kandang/ha (R3), di mana brangkasan kacang tunggak mengandung 2,64% N (tertinggi) dan juga 0,54% P (tertinggi), serta mengakumulasi unsur N dan P tertinggi dalam brangkasan, yaitu 40,97 kg N/ha dan 8,32 kg P/ha (Tabel 6). Walaupun pemberian 5000 kg pupuk kandang/ha tidak dapat meningkatkan hasil biji kacang hijau varietas Vima-1 (Kuntyastuti & Lestari 2016), pemberian tersebut dapat mengkonservasi lahan kering dengan mempertahankan atau meningkatkan kesuburan tanah melalui peningkatan kadar C-organik, P-tersedia, dan P-total (Tabel 1). Pengaruh baik ini terus berlanjut sampai ke perbaikan mutu brangkasan dan biji kacang tunggak.…”
Section: Pertumbuhan Komponen Hasil Dan Hasilunclassified
“…Increasing harvested area through extensification on fertile land is difficult to do, thus forcing the use of sub-optimal land (Candra et al, 2020). The environment for Mung Bean production is generally in the form of suboptimal land, especially rainfed rice fields, acid dry land, and dry climate dry land (Kuntyastuti & Lestari, 2016). Alfisol is a soil that is poor in N, P, and K content due to very low humus, although alfisol soil has the advantage of relatively good physical properties.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%