Audit eksternal memberikan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan. Namun profesi tersebut sangat rentan terhadap kasus fraud. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas penilaian auditor eksternal menurun. Telah banyak penelitian yang membahas tentang faktor-faktor penyebab kegagalan audit dan kualitas audit. Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang pertanyaan mendasar: bagaimana rasionalitas individu auditor mempengaruhi penilaian audit? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan judgement auditor pada penilaian risiko kecurangan dengan menggunakan model konsep bounded rationality. Penulis menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Dengan melibatkan satu unit analisis dalam bentuk auditor individu, dan diskusi dilakukan seputar ruang lingkup perilaku auditor dengan metode wawancara. Untuk menggambarkan penilaian auditor, digunakan model bounded rationality (Sharda et al., 2014) dalam bentuk kombinasi konsep pemecahan masalah (Kaufman, 1992) dan pengambilan keputusan (Simon, 1977) dengan diskusi yang terkait dengan perspektif situasi perilaku sosial (Gibbins, 1984). Kami menemukan bahwa auditor berpegang teguh pada template yang dibangun dari pemahaman lingkungan audit dan secara sistematis dan berurutan menggambarkan tiga proses utama pembentukan penilaian dalam bentuk penyederhanaan, validasi, dan rasionalisasi. Model tersebut juga dapat menunjukkan bahwa tidak hanya konsep satisficing yang terlibat, tetapi konsep aturan penghentian juga mempengaruhi pembentukan penilaian auditor.