Teknologi Budidaya Varietas Ungul Baru Padi Sawah Pada Dua Musim Tanam

Ikhwani, Ikhwani

doi:10.21082/ip.v23n1.2014.p19-28

Cited by 4 publications

(3 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kemudian penerapan umur semaian yang ditanam petani masih belum sesuai anjuran. Umumnya umur semaian yang dipindah-Tanamkan terlalu tua, yaitu antara 25-30 hari (Andi et al, 2013) Salah satu inovasi yang mendukung peningkatan produksi padi saat ini adalah penggunaan varietas unggul baru yang disertai dengan pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) (Ikhwani, 2014). Melalui pendekatan PTT maka penerapan teknologi spesifik lokasi mampu meningkatkan produktivitas padi, menurunkan kesenjangan hasil antar lokasi, serta mampu meningkatkan pendapatan dan efisiensi faktor produksi .…”

Section: Pendahuluanunclassified

Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Di Kabupaten Mojokerto

Asnita,

Dewi,

Noeriwan

et al. 2023

JRKTL

View full text Add to dashboard Cite

Produksi padi di Jawa Timur, terus mengalami kenaikan. Namun ada juga yangmengalami penurunan produksi seperti Kabupaten Jember, Mojokerto, Sidoarjo,Kediri, Blitar, Situbondo, dan Pacitan. Kabupaten Mojokerto mengalamipenurunan luas panen dan produksi padi pada tahun 2020 dibandingkan tahun2019, sehingga perlu upaya untuk mencermati secara komprehensif berbagaitingkat penerapan teknologi, tingkat efisiensi teknis di berbagai agro-ekosistem,dengan mereview berbagai data informasi dan literatur terkait yang disajikansecara deduktif kualitatif mengenai teknologi budidaya padi di KabupatenMojokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mereviewberbagai data informasi dan literatur terkait yang disajikan secara deduktifkualitatif. Analisis data menggunakan analisis deskriptif terhadap data yangdiperoleh. Hasil yang diperoleh informasi bahwa Modernisasi teknologibudidaya padi yang diantaranya adalah pengenalan varietas unggul baru,penerapan sistem tanam jarwo super, pengendalian hama penyakit terpadu sertapenggunaan alat dan mesin pertanian (Traktor roda dua/empat, transplanter IndoJarwo dan Combine harvester) terbukti mampu meningkatkan pendapatan petanisecara signifikan dibandingkan tanpa aplikasi teknologi tersebut. Perbedaanpendapatan disebabkan adanya perbedaan biaya produksi dan hasil produksi padi.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Di Kabupaten Mojokerto

Asnita,

Dewi,

Noeriwan

et al. 2023

JRKTL

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Sampai saat ini hampir seluruh masyarakat Indonesia masih menjadikan padi atau beras sebagai makanan pokok. Sehingga produksi padi perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah (Ikhwani, 2014). Kekurangan beras atau pangan dapat memicu kekacauan politik, sosial, dan ekonomi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Kekurangan beras atau pangan dapat memicu kekacauan politik, sosial, dan ekonomi. BPS 2010 mencatat bahwa sejak tahun 2007 sampai 2010 produksi beras di Indonesia telah mengalami surplus antara 0,84 sampai 4,31 juta ton (Ikhwani, 2014). Secara politis, pemerintah menjadikan beras sebagai komoditas strategis dalam pembangunan ekonomi dan swasembada beras menjadi target pertumbuhan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Algoritma C4.5 Untuk Memprediksi Produktivitas Tanaman Padi Di Karawang

Defiyanti¹,

Syafi’i

Dermawan

2021

Informatika Pertanian

View full text Add to dashboard Cite

Karawang merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di provinsi Jawa Barat, maka tak salah Karawang dijuluki sebagai kota lumbung padi. Tetapi saat ini Karawang lebih dikenal dengan daerah industri. Ini berefek kepada hasil pertanian yang ada di Karawang. Data dari tahun 2010-2015 didapat hasil bahwa sebesar 67% produktivitas padi di Karawang berada dalam kategori rendah sisanya berada dalam kategori sedang dan tinggi, terlihat bahwa banyak lahan pertanian di Karawang yang sudah beralih fungsi yang dari awalnya persawahan menjadi penggunaan lahan lain. Hal ini harusnya dapat pendorong pemerintah Kabupaten Karawang untuk lebih perhatian terhadap masalah ini. Prediksi yang dilakukan dengan menggunakan teknik Data Mining dengan metode CRISP-DM dan algoritma C4.5 telah dilakukan dengan akurasi sebesar 66,1%. Penelitian ini memperlihatkan bahwa selain nilai produksi dan luas tanam untuk menentukan nilai produktivitas tanaman padi, ternyata produktivitas tanaman padi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Luas Baku sawah, Rata -Rata Curah Hujan, dan Luas Panen.

show abstract

Identification of problem and needs in technical innovation to increase the productivity of rice, corn, and cattle in the Upsus region (national strategic program) in Central Sulawesi

Norfahmi¹,

Mardiana²,

Rameda³

et al. 2020

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

The study was conducted in Central Sulawesi. This study aims to identify the problem and needs in technical innovation services to increase the productivity of rice, corn, and cattle in the upsus region. UPSUS is Special Effort Program from Ministry of Agriculture to increase the production of strategic comodity. Base on data in 2015 the harvested area of rice in Central Sulawesi was 203,918 ha with a total production of 1,001,949,19 tonnes. Compared to 2014, rice production in 2015 was decreased (1,006,437 tonnes). For corn, the harvested land of corn was 32,502 ha with a production of 131,123 tonnes, and the productivity of 4.34 tonnes per hectares. In 2014, the harvested area of corn was higher which was around 41,647 hectares with production 170,201.3 tonnes and productivity of 4.87 ton per hectare. The lower harvested land and production in 2015 compared to 2014, there was a decreased productivity in rice and corn. Donggala regency had the biggest population of cattle farming system in 2017 with the number of cattle around 42,217 cows, and most cattle were located in Dampelas sub-district (8816 cows). The decreasing production of rice and corn are caused by the reduced harvested land area and nonoptimal use of technological innovation. Technological innovation is also a necessity in increasing the production of cattle and the income of farmers. Adoption of innovation of technology has showed the best result to increase the production of rice 86% and corn 44%. The result of this study indicates that technological innovation is one of the solutions for the problems facing by the farm households, specifically for technical problems, such as the integrated crop management of rice and corn and cattle preservation technique. Additionally, farm households need technological information to increase the production and their farms’ productivity which lead to the increasing income and welfare of farm households.

show abstract

Teknologi Budidaya Varietas Ungul Baru Padi Sawah Pada Dua Musim Tanam

Cited by 4 publications

References 0 publications

Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Di Kabupaten Mojokerto

Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Di Kabupaten Mojokerto

Algoritma C4.5 Untuk Memprediksi Produktivitas Tanaman Padi Di Karawang

Identification of problem and needs in technical innovation to increase the productivity of rice, corn, and cattle in the Upsus region (national strategic program) in Central Sulawesi

Contact Info

Product

Resources

About