Teknologi Konstruksi Rumah Kayu Tradisional Mandailing

Abstract

Sibanggor Julu merupakan perkampungan tradisional yang terletak di wilayah etnis Mandailing, Sumatera Utara. Perkampungan diwarnai oleh rumah-rumah kayu yang dibangun dengan keterampilan yang turun-temurun. Namun, keterampilan itu perlahan hilang oleh perubahan budaya dan ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi, menginventarisasi teknologi dan keterampilan membangun rumah kayu tradisional guna mempertahankan eksistensinya. Kegiatannya antara lain membuat gambar teknis, mengidentifikasi bahan lokal dan keterampilan ketukangan. Metode yaitu eksperimental dan kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif analitik. Sumber data diperoleh dari pengamatan, wawancara, literatur, dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian ditemukan bahwa bahan bangunan lokal dan cara membangun tradisional masih berlangsung hingga kini. Keberlanjutan teknologi dan keterampilan ketukangan dikhawatirkan berhenti karena ketersediaan bahan lokal dan pergeseran perekonomian masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan, perbaikan, pelatihan tukang untuk keberlanjutan pengetahuan tradisonal. Disamping memilih bahan yang memiliki sifat dan kekuatan yang mirip kayu lokal, serta memberi perkuatan pada struktur sebagai upaya mempertahankan pengetahuan dan keterampilan ketukangannya.

Development of Learning Media "Geoscan" Related to Geographical Characteristics of Indonesia as an Archipelago and Its Influence on Aspects of Life in Grade V Theme 1

“…Geography covers various aspects of human life, namely social, economic, political and educational aspects (Sudarwanto and Murtomo, 2013). In this regard, it can be seen that Indonesia is a multicultural country consisting of many islands with different territories and different customs, tribes, languages, and cultural habits.…”

Structural Logic of Umah Kantur Gayo Construction Elements

“…Many of the houses currently being built in Pegasing use modern construction, where the builders no longer use traditional construction or joints like the pitu ruang house. Cultural and economic developments have changed traditional construction to conventional, including the tools and materials used (Nasution et. al.…”