The characterization of BANDIT (andesite rock) at laboratory scale in Laksanamekar village

Analisa Struktural Batuan Andesit di Desa Laksanamekar Bandung Jawa barat

“…Menurut Bemmelen (1987) daerah Jawa Barat dibagi menjadi 4 daerah geologi yaitu dataran pantai Jakarta, Bogor, Bandung dan pegunungan selatan Jawa Barat. Pengukuran skala laboratorium pada batuan andesit di Desa Laksanamekar Bandung menunjukan adanya penurunan resistivitas dan peningkatan kekerasan mencapai 94 % (Saputro & Winingsih, 2018). Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kualitas batuan di daerah Soreang Bandung terbagi menjadi tiga tipe dan memiliki rata-rata disetiap tipenya yaitu tipe 1 dengan kekuatan 260 MPa pada derajat pelapukan tak terlapukan hingga rendah, tipe 2 dengan kekuatan 92 MPa pada derajat pelapukan rendah hingga sedang, tipe 3 pada derajat pelapukan sedang hingga tinggi memiliki nilai RSCH rata-rata 30,5 MPa (Darana & Muslim, 2015).…”

“…Pada penelitian ini, penambangan batuan andesit dilakukan oleh PT. Dirgabakti Giri Persada dan penyelidikan geolistrik di Desa Laksanamekar, Bandung, Jawa Barat (Saputro, 2017). Pada artikel ini akan dipelajari tentang senyawa-senyawa apa yang terdapat pada batuan andesit dan komposisinya di Desa Laksanamekar Bandung.…”

“…Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan posisi titik-titik tersebut diantaranya faktor geologi, geografi, topografi dan faktor lain seperti pemukiman penduduk, cuaca dan lain-lain. Sampel D berasal dari kedalaman (15 -20) m dengan resistivitas (351,7±5,3) Ωm yang termasuk jenis batuan andesit kering (Saputro & Winingsih, 2018). Sampel A* dari sungai Code yang berasal dari pegunungan Merapi Yogyakarta.…”

“…Untuk mengetahui secara menyeluruh komposisi batuan andesit, teknik XRD dilakukan pada sampel D dan A*. Search-match dari hasil XRD didapati komposisis-komposisi seperti ditunjukan pada Table 1 dan 2 Jika dibandingkan dengan komposisi pada sampel A * (Tabel 2), teramati adanya senyawa AlSi3O8sebesar 46,5 % maka jelas bahwa sampel D lebih padat/ keras, hal ini didukung oleh uji kekerasan mencapai 94 % (Saputro & Winingsih, 2018). Hasi ltersebut dapat digunakan untuk membedakan batuan andesit pada katergori kering atau basah dan juga dapat berpengaruh terhadap pengendapan batuan dalam kelompok batuan andesit tua maupun muda.…”