“…8,[27][28] Kualitas hidup pasien bisa terganggu akibat nyeri, bisa berupa gangguan dalam hal pekerjaan, hubungan sosial, tidur, hobi, proses kognitif, maupun mood. [29][30] Bekam telah banyak dipakai untuk meredakan nyeri pada beberapa gangguan seperti: nyeri muskuloskeletal (termasuk sprain, strain traumatik dan pasca -fraktur), gejala terkait herpes zoster, nyeri punggung bawah dan nyeri lumbal (lumbago) seperti herniasi diskus lumbal, nyeri skeletal, nyeri leher yang salah satunya spondilosis servikal, nyeri bahu, migren dan nyeri kepala lain, dismenorea, atralgia sederhana, gout arthritis, rheumatoid arthritis, chronic fatigue syndrome, fibromialgia, osteoartritis lutut, carpal tunnel syndrome (CTS), plantar fasciitis, brachialgia paraesthetica nocturna, trigeminal neuralgia, fatigue pada atlet, dan sebagainya. 2,4,[16][17][20][21]31 Saat ini bekam telah banyak diteliti (Tabel 1).…”