The Effect of Asset Structure and Agency Costs on Debt Policy with Profitability as an Intervening Variable

Abstract

The data for this study were gathered from the annual financial statements of food and beverage companies listed on the New York Stock Exchange using a purposive sampling technique that fits the research criteria. The research was conducted over a five-year period, with as many as 70 data points collected from 14 food and beverage sub-sector businesses. This study employs a variety of linear analytic techniques in conjunction with secondary data types. The study's findings indicate that asset structure and agency costs have a concurrent effect on profitability, and that asset structure, agency costs, and profitability all have a concurrent effect on leverage. Asset structure has a detrimental effect on profitability but a beneficial effect on leverage. Agency costs have a negative effect on profitability but a good effect on leverage. Leverage is adversely affected by profitability. The research demonstrates that organizations that focus on asset structure and agency expenses can overcome debt policies and boost profitability.

Pengaruh Struktur Aset, Free Cash Flow dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening

“…Perusahaan yang asetnya tinggi justru memilih menggunakan dana dari modal sendiri untuk menjalankan kegiatan operasionalnya (Muslimin & Harjanto, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh (Hermanto & Liem, 2022) dan (Emilda et al, 2021) menunjukkan bahwa struktur aset berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Jadi semakin tinggi struktur aset maka semakin rendah profitabilitas.…”

“…Perusahaan dengan struktur aset yang tinggi akan sering menggunakan banyak utang. Hasil penelitian inididukung oleh penelitianyang dilakukanoleh (Hermanto & Liem, 2022) dan (Emilda et al, 2021).…”

Pengaruh Struktur Aset, Profitabilitas, Biaya Agensi dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang

“…Konflik tersebut diakibatkan oleh adanya pemisahan tugas antara kepengurusan dan kepemilikan perusahaan sehingga membuat para pihak sangat rentan terhadap konflik keagenan (Santosa, 2020). Manajer sebagai bagian dari agen yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, ingin berusaha keras untuk melakukan sesuatu yang memaksimalkan kepentingan mereka sendiri dan memprioritaskan kepentingan mereka di atas kepentingan pemegang saham, sehingga menyebabkan masalah keagenan (Hermanto & Liem, 2022). Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara biaya agensi dan kebijakan hutang (Vijayakumaran & Vijayakumaran, 2019).…”