The Effect of Entrepreneurial Orientation on Melinjo Processing Industries in Batang Regency

Abstract

Micro, small and medium enterprises play an important role in improving the people's economy. The contribution of small enterprises can increase state income, absorb labor, improve welfare evenly, and stimulate people's economy by leading to the entrepreneurial orientation to support better business performance. The purposes of the study were to find out the effect of entrepreneurial orientation on business performance and the effect of entrepreneurial characteristic on entrepreneurial orientation and performance. The respondents were taken from 60 independent entrepreneurs and KWT Tani rejo of the melinjo chips processing industry in Batang Regency. The data were analyzed using Partial Least square (PLS) approach. The results showed that entrepreneurial characteristic influenced entrepreneurial orientation and business performance. In addition, entrepreneurial orientation had a positive effect on the performance of melinjo chips processing business. Entrepreneurs who implement entrepreneurial orientation from innovativeness, proactiveness, competitive aggressiveness, risk-taking and power of autonomy side will have a good impact on their business performance.Abstrak: Usaha mikro, kecil dan menengah berperan penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Kontribusi usaha kecil dapat meningkatkan pendapatan negara, banyak menyerap tenaga kerja, pemerataan kesejahteraan, dan penggerak ekonomi kerakyatan dengan mengarah pada orientasi wirausaha untuk menunjang kinerja usaha yang lebih baik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja usaha serta pengaruh karakter wirausaha terhadap orientasi kewirausahaan dan kinerja. Responden diambil 60 pengusaha mandiri dan KWT Tani rejo pada Industri pengolahan emping melinjo di Kabupaten Batang. Analisis dilakukan menggunakan mendekatan Partial Least square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa karakter wirausaha berpengaruh terhadap orientasi kewirausahaan dan kinerja usaha. Selain itu orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja usaha pengolahan emping melinjo. Pengusaha yang menerapkan orientasi kewirausahaan dari sisi inovatif, proaktif, agresif kompetitif, berani berisiko dan kekuatan otonomi akan berdampak baik pada kinerja usahanya.Kata kunci: UMKM, karakter wirausaha, orientasi kewirausahaan, kinerja usaha, PLS

Analisis Bisnis Model Kanvas Pada Umkm Pengolahan Melinjo Di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

“…Penelitian yang ditujukan untuk menganalisa pengaruh orientasi wirausaha terhadap wirausaha emping Kewirausahaan adalah karakter seorang yang suka membangun usaha dikemudian hari (Murni et al 2014). Pendapat tersebut di kuatkan dalam penelitian Rosmasari (2019) dengan lima penjelasan yaitu: 1) kewirausahaan adalah gambaran kualitas pribadi yang memungkinkan untuk tampil dalam pembuatan keputusan yang konsekuensinya masih dalam jangkauannya, 2) wirausaha memiliki informasai yang lebih baik atau paling tidak lebih relevan pada perkembangan usaha daripada orang lain, 3) wirausaha memiliki motivasi pada kepentingan pribadi atau wirausaha menjalankan bisnis semata-mata untuk memkasimalkan keuntungan yang didapatkan dari sejumlah usaha, 4) sifat wirausaha lebih prcaya bahwa usahanya benar sementara orang lain salah dan 5) wirausaha berusaha membuat pasar untuk usahanya dan lainnya. Menurut Istiyanti dan Kamardiani (2017) Usaha emping melinjo merupakan usaha berbasis keterampilan tangan pengrajin, semakin lama seorang wirausaha menjalankan usahanya, maka akan terlihat semakin baik kualitas dan pengelolaan usaha emping melinjo, pengaruh faktor usia dan pengalaman usaha menjadi penentu pengelolaan usaha.…”

“…Orientasi kewirausaha yang baik akan berpengaruh pada kinerja usaha pengolahan melinjo di Kabupaten Batang. (Rosmasari, 2019). Dalam pemasaran emping melinjo di Kabupaten Bantul memiliki rantai yang panjang terdiri dari petani, pedagang biji melinjo, produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen, produsen kemasan, buruh produksi, buruh gendong, dan penyedia kayu bakar (Sunendar, 2018).…”