2018
DOI: 10.1088/1755-1315/139/1/012048
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The effect of mimosa and syntan mixture on the quality of tanned red snapper leather

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Di samping itu juga bahan pembantu yang mengandung timah pada penyamakan kulit dengan krom juga merupakan sumber utama kromium (Cr VI). Vaskova, et al, (2013) (China, et al, 2020) (Pratama, et al, 2018).…”
Section: Sumber Kromium Heksavalen (Cr Vi)unclassified
“…Di samping itu juga bahan pembantu yang mengandung timah pada penyamakan kulit dengan krom juga merupakan sumber utama kromium (Cr VI). Vaskova, et al, (2013) (China, et al, 2020) (Pratama, et al, 2018).…”
Section: Sumber Kromium Heksavalen (Cr Vi)unclassified
“…Fish skins (stingrays & scaly skins) are classified as "exotic skins" (beads, pearls, scales) so that they can be processed into very attractive commercial leather products with high economic value, guaranteed production, quantity, quality and continuity of fish skin raw materials. The advantages of stingray skin are that it has beads and pearls on the surface and are classified as "exotic skins" because they can be processed into commercial leather products/goods that are very attractive, luxurious, original & liked by consumers with its advantages that exceed conventional leather products [11,12]. The aim of the research is to maximize the use and increase the economic value of thorn stingray skin waste through the processing of commercial leather products and accessories (wallet and bracelets) that consumers prefer.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…pada kolagen (Ali et al, 2019). Penyamakan menggunakan krom masih menjadi teknologi yang paling disukai oleh industri penyamakan kulit di seluruh dunia karena kemampuannya menghasilkan kulit tersamak dengan kualitas tinggi (China et al, 2020;Pratama et al, 2018;Devikavathi et al, 2014), seperti stabilitas hidrotermal (China et al, 2020;Elhassan, 2016), fullness, dan softness (Qiang et al, 2016;Elhassan, 2016), serta karakteristik pewarnaan yang baik (China et al, 2020). Selama proses penyamakan kulit, terdapat potensi terjadinya oksidasi krom (III) menjadi krom (VI) yang bersifat toksik dan karsinogenik (Devikavathi et al, 2014).…”
unclassified
“…Selama proses penyamakan kulit, terdapat potensi terjadinya oksidasi krom (III) menjadi krom (VI) yang bersifat toksik dan karsinogenik (Devikavathi et al, 2014). Teknologi penyamakan menggunakan krom dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang dapat berdampak pada kesehatan manusia (China et al, 2020;Pratama et al, 2018). Namun oksidasi krom (III) menjadi krom (VI) dapat dihindari dengan kontrol proses yang benar, diantaranya dengan mengendalikan pH pada proses netralisasi, menghindari penggunaan amonia pada proses pewarnaan, dan menggunakan 1-3% zat penyamak nabati pada proses retanning (Font et al, 2006).…”
unclassified
See 1 more Smart Citation