Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian molases, amonium sulfat, dan dolomit dengan level berbeda terhadap organoleptik, kadar bahan kering, dan derajat keasaman (pH) pada silase pucuk tebu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei--Juni 2022 bertempat di PT. Gunung Madu Plantations Lampung dan analisis kandungan bahan kering di PT. Saraswanti Indo Genetech Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 (menggunakan molases 2,5% dan amonium sulfat 1,0%); P2 (menggunakan molases 2,5% dan amonium sulfat 2,0%); P3 (menggunakan molases 5,0% dan amonium sulfat 1,0%); P4 (menggunakan molases 5,0% dan amonium sulfat 2,0%); P5 (menggunakan molases 5,0%, amonium sulfat 2,0%, dan 2% dolomit). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Berganda Duncan. Hasil penelitian terdapat pengaruh yang sangat nyata pada pemberian molases, amonium sulfat, dan dolomit dengan level berbeda sangat berpengaruh terhadap organoleptik dan derajat keasaman (pH), dan kadar bahan kering pada silase pucuk tebu. Level molases 2,5% dan amonium sulfat 2,0% menunjukkan hasil data yang baik terhadap warna, aroma, tekstur, pH, serta kandungan bahan kering pada silase pucuk tebu.