Perkembangan kerajinan batik tulis tradisional sebagai salah satu kebudayaan Indonesia mampu menarik perhatian dunia internasional. Nilai ekspor batik yang tinggi menunjukkan peminat Batik yang cukup besar. Malam batik sebagai salah satu bahan utama memiliki pengaruh terhadap kualitas produk batik. Secara umum bahan malam batik tulis meliputi: kote, kendal, gondorukem, damar/matakucing, parafin, dan microwax. Bahan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai bahan baku malam yaitu malam bekas dan minyak goreng bekas (minyak jelantah). Malam daur ulang menggunakan bahan baku daur ulang seperti malam bekas dan minyak jelantah. Malam bekas dan minyak jelantah diolah terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku malam batik tulis. Metode pada penelitian ini menggunakan Taguchi untuk mendapatkan nilai optimal dari karakteristik respon kontinuitas tebal garis. Hasil penelitian menunjukkan komposisi optimal malam daur ulang terdiri dari malam bekas 41,5%, minyak jelantah 2,9%, parafin 9,8%, microwax 6,8%, gondorukem 24,4%, dan damar/matakucing 14,6%.