2017
DOI: 10.18343/jipi.22.1.34
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Effect of Wood Species and the Number of Layer for Laminated Veener Properties

Abstract: ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kayu dan jumlah lapisan venir terhadap sifat venir lamina. Jenis kayu yang digunakan terdiri dari sengon, pinus, dan campuran sengon dengan pinus. Dibuat venir lamina dengan jumlah lapisan bervariasi, yaitu 4, 6, dan 8 lapis. Variasi jumlah lapisan bertujuan agar dapat diketahui mutu venir lamina yang dihasilkan dari berbagai variasi jumlah lapisan tersebut. Perekat yang digunakan adalah urea formaldehida (UF) cair. Hasil penelitian menunjukkan ba… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
0
0
3

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
1
0
0
3
Order By: Relevance
“…In figure 13 it can also be seen that the treatment of the number of layers shows a significant influence on the collapsing force (MOR). This was at the time of testing of broken power (MOR) there was an increase in the number of layers in line with the research of Iskandar and Supriyadi [5] and Widiati [9].…”
Section: Figure 13 Morsupporting
confidence: 70%
“…In figure 13 it can also be seen that the treatment of the number of layers shows a significant influence on the collapsing force (MOR). This was at the time of testing of broken power (MOR) there was an increase in the number of layers in line with the research of Iskandar and Supriyadi [5] and Widiati [9].…”
Section: Figure 13 Morsupporting
confidence: 70%
“…Kecenderungan naiknya kerapatan setelah menjadi kayu lapis juga ditunjukkan oleh hasil penelitian terdahulu, yaitu kerapatan kayu lapis tusam lebih tinggi (0,600,76 g/cm 3 ) dibandingkan dengan kerapatan kayunya (0,55 g/cm 3 ) (Santoso et al 1998). Demikian juga hasil penelitian serupa ditemukan pada penelitian pengaruh jenis kayu dan jumlah lapisan pada venir lamina (Iskandar & Supriadi 2017) yang menyatakan bahwa nilai kerapatan venir lamina kayu pinus (0,62 g/cm 3 ) dan venir lamina kayu sengon (0,45 g/cm 3 ) lebih tinggi dibandingkan dengan kerapatan kayu pinus (0,57 g/cm 3 ) dan kayu sengon (0,34 g/cm 3 ). Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan perekat dan terjadinya pemadatan pada saat pengempaan venir pada saat pembuatan kayu lapis dan venir lamina.…”
Section: Kerapatanunclassified
“…Kayu lapis yang memiliki ratarata MOE tertinggi adalah kayu lapis pasak linggo, kemudian berturut-turut diikuti oleh kayu lapis punak, mempisang, meranti bunga, dan suntai. Pada Standar Nasional Indonesia untuk kayu lapis, penggunaan umum (SNI 2000) MOE kelima jenis kayu lapis berada di bawah rata-rata MOE venir lamina yang terbuat dari kayu sengon (126.867 kg/cm 2 ) dan kayu pinus (121.657 kg/cm 2 ) maupun campuran kedua jenis kayu tersebut, yaitu 123.800 kg/cm 2 dengan jumlah lapisan yang terdiri atas 4, 6, dan 8 lapis, dengan menggunakan perekat urea formaldehida (Iskandar & Supriadi 2017), sedangkan pada penelitian ini terdiri atas 5 lapis. Jenis perekat yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan yang digunakan dalam penelitian venir lamina kayu sengon dan pinus.…”
Section: Modulus Elastisitas (Moe)unclassified
See 1 more Smart Citation