Asesmen kompetensi minimum adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur literasi, numerasi dan karakter siswa. Rendahnya tingkat kemampuan numerasi menjadi persoalan yang sangat penting untuk perkembangan pendidikan khusus bagi siswa sekolah dasar sampai atas. Perlu adanya solusi untuk peningkatan kemampuan literasi numerasi matematika siswa ini, dan model Problem Based Learning (PBL) dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah model Problem Based Learning (PBL) ini mampu membantu meningkatkan kemampuan literasi numerasi matematika siswa sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model Kurt Lewin yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian pada pra siklus menunjukan bahwa hanya dua siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan atau sekitar 6,3% dengan rata-rata nilai numerasi 41,4. Selanjutnya setelah diberikan tindakan kelas pada siklus I, siswa yang tuntas mengalami kenaikan menjadi 10 siswa atau 31% siswa telah tuntas dengan nilai rata-rata 55,8. Karena belum mencapai indikator keberhasilan, dilakukan tindakan siklus II, didapat 24 siswa dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata 74,9 atau 75% siswa telah tuntas. Dengan demikian indikator keberhasilan tindakan terpenuhi yaitu lebih atau sama dengan 75% siswa mencapai ketuntasan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa model PBL dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi numerasi matematika siswa.