Kalimantan Tengah merupakan salah satu propinsi yang rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan di Indonesia yang memiliki puncak tertinggi kasus kebakaran lahan seluas 317.749 Ha di tahun 2019. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daearah untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan, baik disebabkan oleh alam atau manusia. Penelitian ini dilakukan dengan membuat alat deteksi dini titik kebakaran lahan dengan memanfaatkan 4 sensor, yaitu Soil Sensor (sensor kelembaban tanah), DHT11 (sensor suhu dan kelembaban), Flame Sensor (sesnsor api), dan MQ2 (sensor asap). Pengujian alat dilaksanakan di salah satu kecamatan yang memiliki potensi kebakaran lahan yang tinggi, yaitu di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat. Alat yang diuji akan mengirimkan hasil deteksi ke server web melalui sim 800L, yang kemudian diolah datanya untuk menghasilkan informasi yang ditampilkan ke halaman web, hingga dapat diambil tindakan dini oleh masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan.