ABSTRAKBerbagai strain ikan nila sudah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penambahan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang, Epinephelus lanceolatus (rElGH) dalam pakan terhadap performa pertumbuhan dan imunitas tiga strain ikan nila terhadap infeksi bakteri Streptococcus agalactiae. Tiga strain nila yang digunakan adalah strain nila biru (hasil pemuliaan di Sukamandi), srikandi (toleran salinitas tinggi dari Sukamandi) dan nirwana (hasil pemuliaan di Wanayasa)dengan kisaran rerata bobot 0,24-0,4 g/ekor dan panjang standar 1,9-2,27 cm/ekor. Ikan dipelihara dalam bak fiber bulat kapasitas 1,5 ton air sebanyak sembilan buah selama 50 hari, dengan padat tebar 200 ekor/bak. Pakan mengandung rElGH dosis 2 mg/kg pakan diberikan dua hari sekali, selama dua minggu dengan frekuensi tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore) secara at satiation (sampai kenyang). Hasil penelitian menunjukkan ikan yang diberi rElGH memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kontrol, kecuali nila biru. Pertumbuhan terbaik terdapat pada nila srikandi dengan bobot 6,08 ± 1,26 g; laju pertumbuhan harian 0,12 ± 0,03 g/hari dan panjang standar 5,5 ± 0,63 cm. Ikan nila yang mendapatkan perlakuan rElGH pada pakan menunjukkan ketahanan tubuh yang berbeda ketika diuji tantang dengan bakteri S. agalactiae. Ikan nila nirwana memiliki jumlah kematian yang paling sedikit (P<0,05) dibandingkan dengan ikan nila srikandi dan nila biru terhadap infeksi S. agalactiae. Nilai MTD ikan nila nirwana perlakuan rElGH dan kontrol adalah 174,3 jam dan 217,7 jam. Hasil pengamatan uji tantang menunjukkan bahwa tidak ada yang berbeda dalam parameter hematologi. Sebagai kesimpulan, strain ikan nila sangat memengaruhi efektivitas pemberian rElGH dalam memacu pertumbuhan dan imunitasnya.
KATAKUNCI: pertumbuhan, imunitas, hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang (rElGH), Streptococcus agalactiae, ikan nila
ABSTRACT:Growth and haematology performance response of three tilapia strains fed on diet containing a recombinant giant grouper growth hormone. By: Nunuk Listiyowati, Alimuddin, Sukenda, and Priadi Setyawan