Kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) merupakan dua aspek penting dalam kehidupan manusia. EQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya sendiri dan orang lain, sedangkan SQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami dan menghayati makna hidup. Dalam Islam, kedua aspek kecerdasan ini ditekankan dalam ajarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecerdasan emosional dan spiritual dalam Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan teknik studi pustaka. Data primer penelitian ini adalah pemikiran Baharuddin & Ismail mengenai kecerdasan spiritual, serta perspektif Muhammad Ustman Najati mengenai kecerdasan emosional. Data sekundernya meliputi berbagai karya para peneliti terdahulu yang membahas topik terkait. Hasil dari penelitian ini adalah unsur-unsur kecerdasan emosional dalam Islam meliputi: mengendalikan emosi marah; mengendalikan keserakahan; mengendalikan rasa takut; mengendalikan cemburu, benci, dan iri; mengendalikan rasa sombong dan berbangga diri; memiliki rasa malu. Berkaitan dengan kecerdasan spiritual, terdapat beberapa indikator pembentuk kecerdasan spiritual Islam, diantaranya keimanan, ketaqwaan, tidak meninggalkan shalat lima waktu, berdzikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, puasa Ramadhan, berzakat, mengikuti aktivitas masjid, shalat malam, menimba ilmu, beramal, dan melakukan perjalanan untuk mengamati keadaan sekitar. Selain itu, terdapat empat domain pembentuk kecerdasan spiritual Islam yaitu al-qalb, ar-ruh, an-nafs, dan al-‘aql.