2008
DOI: 10.13057/biodiv/d090415
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The ethnobotanical study on screwpine (Pandanus odoratissimus L.f.): usage and importance in supporting the domestic economy of the local people in Ujung Kulon, Banten

Abstract: The local people of Ujung Kulon use the leaves of screwpine (Pandanus odoratissimus L.f.) for their daily purposes, especially making mats. The people recognise two entities of pandanus/screwpine as two different taxa, the "pandan samak" and "pandan laut". Both are identified here as belonging to P. odoratissimus. The two taxa are regarded closely related, in which the "pandan laut" is believed to be the wild type of the domesticated "pandan samak". Its cultivated in Ciundil. Although P. furcatus Roxburgh and … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2012
2012
2022
2022

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Indonesia memiliki sumber daya alam hayati berupa tumbuhan yang sangat beraneka ragam. Sumber daya alam tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk keperluan industri, obat-obatan, pangan dan lainnya (Rahayu et al, 2008). Selain keanekaragaman tumbuhan, Indonesia juga merupakan bangsa yang majemuk, sehingga kaya akan suku, agama, dan budaya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indonesia memiliki sumber daya alam hayati berupa tumbuhan yang sangat beraneka ragam. Sumber daya alam tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk keperluan industri, obat-obatan, pangan dan lainnya (Rahayu et al, 2008). Selain keanekaragaman tumbuhan, Indonesia juga merupakan bangsa yang majemuk, sehingga kaya akan suku, agama, dan budaya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pandan yang tumbuh subur di kawasan ini, yang belum dimanfaatkan. Rahayu, Sunarti, & Keim, (2008) menyatakan bahwa daun pandan dapat diolah menjadi tikar, sumpit, tas, dan tempat pensil, sebagai fasilitas hidup masyarakat. Kajian serupa dilakukan oleh Susiarti & Rahayu, (2010) menyebutkan bahwa bagian daun dari pandan dapat dijadikan berbagai karya inovasi manusia di antaranya adalah tikar, wadah kopi dan topi.…”
Section: Pendahuluan Latar Belakangunclassified
“…Bagian daun tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan anyaman, baik untuk tikar maupun topi, namun pemanfaatan buah tanaman pandan laut belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Buah pandan laut mengandung senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri dan analgetik [1,2,3,4]. Ekstrak methanol buah pandan laut mengandung senyawa flavonoid total sebesar 3,9 mgQE/g dan fenol total sebanyak 70,55 mg GAE/g, serta nilai IC50 158 µg/ml, aktivitas antibakteri pada E. Coli dengan diameter hambat 8,5 mm, P. aeruginosa 7,9 mm, S. aureus 7,3 mm, Stertococus sp.…”
Section: Pendahuluanunclassified