Kesadaran dalam melakukan kerjasama internasional harus ditumbuhkan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah. Dinamisnya perkembangan dunia mengharuskan pemerintah pusat menjadi lebih terbuka dalam setiap peluang yang ada demi pembangunan yang lebih merata. Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengembangkan teori dan konsep dalam proses analisis berdasarkan data yang dikumpulkan dari buku, jurnal, dan sumber terbuka lainnya. Adapun tujuan utama dalam tulisan ini adalah untuk mengungkap peluang dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah di Indonesia dalam praktik paradiplomasi, khususnya di kawasan Indo-Pasifik. Berdasarkan hasil kajian, peluang pemerintah daerah dalam ekspansi internasional di kawasan Indo-Pasifik cukup potensial karena negara wilayah di kawasan Indo-Pasifik memiliki banyak kesamaan yang menjadi salah satu indikator krusial dalam praktik paradiplomasi. Kesempatan ini sayangnya belum berjalan secara maksimal karena banyak praktik paradiplomasi yang sejauh ini tengah berjalan hanya sampai pada tahap perjanjian bersama atau MoU saja; kemudian adanya pandemi yang membuat sejumlah hubungan bilateral terpaksa vakum; dan masalah teknis lainnya. Walupun begitu, pemerintah pusat harus terus berperan aktif dalam mendorong pemerintah daerah untuk lebih bertaji dalam kerjasama luar negeri dalam lingkup kawasan.Awareness in conducting international cooperation must be raised by the central government to local governments. The dynamic development of the world requires the central government to be more open in every opportunity that exists for a more equitable development. This paper uses qualitative research methods by developing theories and concepts in the analysis process based on data collected from books, journals, and other open sources. The main objective of this paper is to uncover the opportunities and challenges faced by local governments in Indonesia in the practice of paradiplomacy, especially in the Indo-Pacific region. Based on the results of the study, the opportunities for local governments in international expansion in the Indo-Pacific region are quite potential because regional countries in the Indo-Pacific region have many similarities which are one of the crucial indicators in the practice of paradiplomacy. Unfortunately, this opportunity has not run optimally because many para-diplomacy practices that have been running so far have only reached the stage of a collective agreement or MoU; then there was a pandemic that forced a number of bilateral relations to be vacuumed; and other technical problems. Even so, the central government must continue to play an active role in encouraging local governments to be more ambitious in foreign cooperation within the region.