Dalam konteks pengelolaan masjid di perkotaan, otoritas takmir masjid sangat signifikan. Hal ini terlihat dari peran takmir yang tidak hanya sebatas pada pengelolaan kegiatan ibadah di masjid, tetapi juga menjawab berbagai persoalan keagamaan di masyarakat. Oleh karena itu, tulisan ini mengkaji tentang bagaimana takmir masjid menjalankan otoritasnya sebagai pengelola kegiatan keagamaan di masjid. Artikel ini berupaya menjawab pertanyaan utama yaitu bagaimana takmir masjid menguatkan otoritas keagamaannya dalam kehidupan masyarakat dengan fokus pada pengelolaan masjid di Pekanbaru? Sedangkan pertanyaan lanjutan yang akan dieksplorasi yaitu bagaimana perkembangan takmir masjid dalam lanskap Indonesia saat ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode etnografi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa takmir masjid membangun dan menguatkan otoritasnya melalui berbagai hal yaitu: Pertama, melakukan pembinaan tentang kemampuan membaca Alquran kepada masyarakat. Kedua, mengajarkanpengetahuan-pengetahuan umum tentang Islam. Ketiga, menjawab persoalan-persoalan keagamaan yang ada di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa terbentuknya otoritas takmir masjid sejalan dengan pola terbentuknya otoritas keagamaan arus utama seperti ustaz.