“…Individu dengan religious practice dan keyakinan intrinsik cenderung melaporkan kemampuan yang lebih tinggi dalam memaafkan orang lain dan memaafkan situasi (Barcaccia dkk., 2017;Matuszewski & Moron, 2022;Webb dkk., 2005). Beberapa studi menemukan bahwa individu dengan tingkat religiusitas yang tinggi lebih menunjukkan tingkat pemaafan yang tinggi (Fox & Thomas, 2008;Lutjen, Silton, & Flanelly, 2011;Matuszewski & Moron, 2022). Frekuensi beribadah dan berdoa yang tinggi mampu membuat individu lebih mudah untuk memaafkan orang lain (Gassin & Sawchak, 2008;Lutjen, Silton, & Flanelly, 2011).…”