Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaku sekaligus pengguna pembelajaran yakni guru musik bagi anak musik. Penggunaan tersebut penulis temukan melalui piano klasik, keyboard, olah vokal, dan rekaman. Bagaimana mengiringi musik, pengulangan materi di minggu berikutnya termaktub dalam bagaimana anggapan/persepsi guru musik atas profesinya sebagai guru di sekolah informal. Tujuan penelitian ini untuk menelusuri cerita guru musik sebagai bentuk berdaya guru atas perubahan mood, tingkah laku serta perkembangan murid musik. Penelitian ini adalah penelitian berjenis kualitatif dengan pencarian data berbagai pengalaman guru-guru musik di sekolah informal melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam atas strategi pembelajaran, cara menangani murid musik ketika tidak menyukai pembelajaran musik (piano, keyboard, vokal). Audio transkrip wawancara kemudian dipadatkan pada padatan faktual melalui transkrip verbatim. Padatan faktual diolah menjadi tema-tema yang dekat dengan narasi subjek penelitian. Penulis menemukan narasi bahwa ketakutan tidak hanya berada atau inheren dalam diri murid musik (takut salah, takut konsekuensi), tetapi juga pada guru musik itu sendiri (takut tertolak oleh anak atau/dan orang tua, takut kehilangan pekerjaan dan takut kehilangan murid musik). Selain itu, penulis menemukan sebagai hasil dari penelitian ini bahwa strategi pembelajaran, tantangan-hambatan dan peluang guru musik terletak sejauh mana ia mempersiapkan diri untuk belajar melalui perkembangan mental murid musik.