Keragaman manusia secara tersurat telah disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai sunatullah. Keragaman memiliki potensi yang besar bagi kemajuan Indonesia, namun di sisi lain juga rentan terhadap konflik sosial dan kemasyarakatan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dasar tentang hidup bersama dalam budaya yang berbeda. Salah satu upaya untuk mewujudkan multikulturalisme adalah pendidikan multikultural yang dipraktikkan dalam Profil Pelajar Pancasila melalui pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Artikel ini merupakan bagian dari studi kualitatif yang dilakukan dengan metode library research. Salah satu karakter yang bersesuaian dengan pendidikan multikultural dalam Profil Pelajar Pancasila adalah berkebinekaan global. Berkebinekaan global, pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, serta terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain sehingga menumbuhkan semangat saling menghormati dan kesempatan untuk membentuk budaya yang luhur, positif, dan tidak bertentangan dengan budaya bangsa. Elemen dan kunci keragaman global meliputi pengetahuan dan apresiasi budaya, keterampilan komunikasi lintas budaya dalam berinteraksi dengan orang lain, refleksi dan tanggung jawab atas pengalaman-pengalaman keragaman. Tujuan pendidikan Islam sejalan dengan tujuan pendidikan multikultural melalui upaya perwujudan Profil Pelajar Pancasila, terkhususnya pada karakter berkebinekaan global.