“…Untuk sistem surveilans dengan tradisional mempunyai kelemahan dalam penerapan dan pelaksanaannya salah satunya adalah proses pengumpulan data manual yang memakan waktu dan sumber daya yang banyak (Mahomed, Mahomed, Sturm, Knight, & Moodley, 2017 Pelaksanaan sistem pencatatan surveilens dengan menggunakan paper based ditemukan bahwa perawat merasakan formulir pengawasan ini menambah beban kerja mereka, dalam mengumpulkan data tidak konsisten, sementara data harus terisis setiap harinya, begitu juga dengan tim penegndali infeksi tidak mampu secara memadai mengawasi proses tersebut ke seluruh ruangan di rumah sakit karena tuntutan pekerjaan yang lainnya. Ghasemi, Khabazkhoob, Hashemi, Yekta, & Nabovati (2017) Berdasarkan hasil analisis dari hasil uji beda sistem pencatatan dengan elektronik dan paper based, didapatkan hasil pencatatan dengan menggunakan paper based mempunyai perbedaan signifikan dengan sistem berbasis elektronik (pvalue=0.000). Meskipun data yang disimpan dalam sebuah system surveilans berbasis elektronik belum spesifik, namun cukup sensitif dalam hal penyimpanan data dan mudah untuk dikaitkan dengan kebutuhan lain dalam surveilans (Bruin, Seeling, Schuh, 2014 Peneliti menyimpulkan bahwa kendala utama dari penggunaan sistem otomatis/elektronik dalam surveilens infeksi adalah keragu-raguan dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, metode cara kerja, harapan pengguna, menjadi penghambat kenapa adopsi sistem ini lambat.…”