2020
DOI: 10.31334/neraca.v2i1.1102
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Influence Of Debt To Equity Ratio (DER) And Net Profit Margin (NPM) To Changes In Earnings In Construction And Building Sub-Sector Companies Listed In Indonesia Stock Exchange 2016-2019

Abstract: This study aims to examine and analyze  the influence  of Debt To Equity Ratio(DER) and Net Profit Margin (NPM) to changes in Earnings in Construction and Building Sub-Sector Companies listed  in Indonesia Stock Exchange 2016-2019.  A sample of 40 data were obtained using purposive sampling method.  This research used a quantitative approach with associative research type. Data analysis method used is multiple linear regression method.The results show that partially the Debt To Equity Ratio has a statistically… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Jika kewajiban jangka panjangnya tidak dapat dipenuhi, maka perusahaan disebut sebagai perusahaan yang tidak solvabel, di mana jumlah total utangnya melebihi total asetnya (Wijayanto & Putri, 2018). Dalam ketentuan Rasio Keuangan, DER yang baik setidaknya bernilai lebih dari 1 (DER > 1), menilai bahwa perusahaan mampu membayar utang jatuh tempo dan dapat berkelanjutan dengan modal yang ada (Rizky & Aryani, 2020). Rasio utang yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memanfaatkan jumlah utang yang signifikan dalam mendukung kegiatan operasionalnya (Dewi et al, 2019).…”
Section: Leverageunclassified
“…Jika kewajiban jangka panjangnya tidak dapat dipenuhi, maka perusahaan disebut sebagai perusahaan yang tidak solvabel, di mana jumlah total utangnya melebihi total asetnya (Wijayanto & Putri, 2018). Dalam ketentuan Rasio Keuangan, DER yang baik setidaknya bernilai lebih dari 1 (DER > 1), menilai bahwa perusahaan mampu membayar utang jatuh tempo dan dapat berkelanjutan dengan modal yang ada (Rizky & Aryani, 2020). Rasio utang yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memanfaatkan jumlah utang yang signifikan dalam mendukung kegiatan operasionalnya (Dewi et al, 2019).…”
Section: Leverageunclassified