Gastropoda merupakan hewan moluska (bertubuh lunak) yang bercangkang dan bergerak dengan perutnya. Gastropoda dapat berasosiasi dengan ekosistem lamun, karena menjadi sumber penyedia makanan, tempat memijah, berkembang biak, dan tempat berlindung dari predator. Kondisi lamun dapat mempengaruhi tingkat kelimpahan dan jenis gastropoda dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi gastropoda terhadap kerapatan lamun. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode purposive sampling, dengan menggunakan transek kuadran 1 x 1 m. Hasil dari penelitian yaitu gastropoda yang ditemukan di Pesisir Labuhan, Sepulu, Bangkalan yaitu jenis Clypeomorus bifasciata dengan kelimpahan tertinggi sebesar 301,5 ind/m2, sedangkan kelimpahan gastropoda terendah yaitu Coralliophila caribaea, Cypraea dillwyni, Nerita planospira dengan nilai 0,5 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman (H’) dengan kategori “sedang” yaitu sekitar 1,115-1,35, indeks keseragaman (E) “rendah” sekitar 0,25-0,28 dan indeks dominasi (C) “sedang” sekitar 0,39-0,44. Lamun yang ditemukan 1 jenis yaitu Thalassia hemprichii, dengan kerapatan antara 50-61 ind/m2 dalam kondisi “jarang”. Asosiasi gastropoda dengan kerapatan lamun diperoleh nilai korelasi Pearson Product Moment sebesar 0,684 termasuk kriteria hubungan kuat, dengan nilai r hitung lebih tinggi dari r tabel (0,684 >0,666). Hal ini diperkuat dengan uji t dimana t hitung lebih tinggi dari t tabel (2,480 > t tabel 2,365), sehingga membuktikan adanya asosiasi yang kuat dan searah antara gastropoda dengan kerapatan lamun, artinya semakin tinggi kerapatan lamun semakin kuat untuk mendukung tingginya kepadatan gastropoda.