Working overseas is an attempt to earn higher income and to accumulate financial capitals to run small enterprise in migrants' place of origins. In fact, manyBekerja di luar negeri merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan mengumpulkan modal finansial untuk berwirausaha di daerah asal migran. Pada kenyataannya, banyak tenaga kerja migran Indonesia, yang telah pulang ke daerah asal, memutuskan untuk bermigrasi kembali, baik ke negara tempat bekerja sebelumnya maupun ke negara tujuan yang baru. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya migrasi berulang oleh mantan tenaga kerja internasional. Studi ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif pada penelitian di Desa Sukorejo Wetan, Kabupaten Tulungagung, salah satu desa pengirim tenaga kerja Indonesia. Data kuantitatif diperoleh melalui survei pada rumah tangga terpilih, sementara data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam, FGD (focus group discussion), dan observasi. Hasil analisis menunjukkan empat faktor dominan yang menyebabkan terjadinya migrasi tenaga kerja internasional secara berulang, yaitu: (1) penghasilan selama bekerja di luar negeri yang dikirim ke daerah asal hanya cukup untuk kebutuhan konsumsi; (2) mantan tenaga kerja internasional sulit beradaptasi dengan kondisi ketenagakerjaan di daerah asal, terutama keterbatasan kesempatan kerja dan upah yang rendah; (3) keterbatasan kemampuan berwirausaha; dan (4) keberadaan jaringan sosial yang mendukung terjadinya migrasi berulang.