Migrasi tenaga kerja internasional berkembang pesat seiring dengan transformasi demografi, menimbulkan berbagai pola perpindahan baru, salah satunya migrasi berulang. Sebagai negara pengirim tenaga kerja internasional, Indonesia dihadapkan pada problematika kompleks terkait perlindungan dan dampak migrasi berulang terhadap kehidupan sosial Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dengan mengambil studi kasus di Desa Purworejo, Kabupaten Kendal, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, variabel yang memengaruhi, dan kecenderungan migrasi berulang mantan PMI dari karakteristik ekonomi, modal manusia, demografi, dan modal sosialnya. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dengan metode pengambilan sampel stratified systematic. Dari analisis deskriptif, didapatkan bahwa mayoritas PMI di Desa Purworejo melakukan migrasi berulang. Melalui persamaan regresi logistik biner yang terbentuk, varaibel sektor pekerjaan, pendidikan, pelatihan kewirausahaan, umur pertama migrasi, dan status perkawinan terbukti secara signifikan memengaruhi migrasi berulang. Mantan PMI yang pada migrasi pertamanya bekerja pada sektor informal, berpendidikan SMP ke bawah, tidak pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan, berumur muda, dan belum menikah memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan migrasi berulang. Sedangkan variabel pengalaman kerja, penguasaan bahasa, jumlah ART, keikutsertaan komunitas migran, dan keberadaan keluarga migran tidak berpengaruh signifikan. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan negara tujuan untuk penempatan pekerja formal dan menyesuaikan kembali persyaratan penempatan PMI.