Seiring dengan perkembangan alat dan perangkat lunak pengeditan foto, saat ini proses pemalsuan foto sangatlah mudah bahkan dapat dilakukan oleh nonprofessional. Saat ini setiap orang memiliki hak untuk menulis informasi di sosial media. Manusia biasa akan kesusahan ketika mengidentifikasi foto, terkadang sulit menemukan kata kunci yang relevan dan sesuai dengan konteks dari foto tersebut ketika sedang mengevaluasi informasi foto. Perlu adanya alat bantu evaluasi informasi foto seperti Google search by image. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pemanfaatan Google search by image sebagai sarana evaluasi informasi foto bagi fact checker MAFINDO. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara semi terstruktur dan dokumentasi serta metode analisis data menggunakan thematic analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fact checker MAFINDO melakukan evaluasi informasi di Indonesia karena di Indonesia masih banyak beredar hoax foto bahkan tersebar dari satu platform ke platform lainnya. Sejauh ini yang paling mendominasi adalah topik seputar politik dan kesehatan. Selain itu Google search by image juga sangat bermanfaat untuk membantu proses evaluasi informasi foto karena menghemat waktu dan mempermudah temu kembali. Proses pemanfaatannya dimulai dari analisis konten, penyesuaian gambar, penambahan keyword & find image, dan analisis hasil penemuan. Semua komponen dalam CRAAP ( Currency, Relevance, Authority, Accuracy, Purpose) turut diperhitungkan dalam melakukan evaluasi informasi foto oleh para fact checker MAFINDO. Meskipun Google search by image sangat membantu dalam proses evaluasi informasi, namun tetap saja alat ini masih memiliki kekurangan mulai dari perbedaan seting antara Personal Computer (PC) dan smartphone, keyword yang harus disesuaikan, dan tidak ditampilkannya gambar di beberapa artikel yang sudah ditemukan.