Masalah utama yang dihadapi Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini adalah sulitnya mengklasifikasikan data industri rumahan berdasarkan Peraturan Menteri PPPA No 2 Tahun 2016 yaitu pemula, berkembang dan maju. Berdasarkan permasalahan tersebut diusulkan pengembangan algoritma Kmeans yaitu algoritma Dynamic cluster pada K-means dengan tujuan agar dapat menghasilkan klaster yang optimal dalam pengelompokan data industri rumahan dengan membangun aplikasi cerdas berbasis web. Penelitian ini menggunakan metode analisis data mining SEMMA, yang meliputi tahapan-tahapan seperti data sampel, deskripsi data, transformasi data, pemodelan data, dan evaluasi data. 3.466 industri rumah tangga digunakan sebagai sampel data. Kinerja algoritma dievaluasi menggunakan pengukuran validitas klaster Davies Bouldin Index (DBI). Hasil eksperimen menunjukkan bahwa algoritma Dynamic cluster pada K-means memberikan nilai yang optimal pada iterasi ke lima, dengan perolehan sebagai berikut: klaster pemula (C1) diperoleh sebanyak 3214, kemudian klaster berkembang (C2) diperoleh sebanyak 167 dan klaster maju (C3) diperoleh sebanyak 85. Hasil evaluasi validitas klaster menunjukan bahwa algoritma Dynamic cluster pada Kmeans memperoleh nilai DBI lebih kecil dibandingkan dengan algoritma K-means dengan nilai DBI sebesar 0.184. Implementasi algoritma dynamic cluster pada K-means untuk pengelompokan data industri rumahan pada Dinas P3ACSKB di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbukti menghasilkan kualitas cluster yang lebih optimal.