2020
DOI: 10.20473/jkl.v12i1.2020.10-20
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Potential Risk of Hearing Loss on Noise-Exposed Housewives : An Observational Study at Sukosari Madiun Railway Residentia

Abstract: Introduction: Hearing loss events often occur in communities who exposed to high-intensity noise and for long periods. Residents who lived around the railway tracks had a high risk of experiencing hearing loss. This study aims to analyze the potential risk of hearing loss in housewives who for 1x24 hours was always exposed to train noise. Method: This research was an observational analytic study with a cross-sectional design. The sample of this study was 42 housewives who were divided into 2 groups: 21 people … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 38 publications
(48 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat mengatakan bahwa 466 juta jiwa mengalami Hearing Impairment, salah satu akibat dari Hearing Impairment selain fungsi telinga adalah sosial, emosional dan ekonomi, karena tidak jarang orang dengan Hearing Impairment mendapat perlakuan kurang baik di masyarakat (Roesbiantoro et al, 2022).Data menunjukkan bahwa hampir 80% jiwa dengan Hearing Impairment di bagian dunia yang berpenghasilan rendah dan menengah yang mana akses sering ditolak karena kurangnya kebijakan dan layanan yang relevan terhadap Hearing Impairment (Clark & Swanepoel, 2021). Sekitar 360 juta orang di dunia orang dengan Hearing Impairment, 180 juta atau 50% diantaranya terjadi di Asia Tenggara (Krisnanti & Sulistyorini, 2020). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan tahun 2018, proporsi tunarungu sejak lahir pada anak umur 24-59 bulan di Indonesia yaitu sebesar 0,11%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat mengatakan bahwa 466 juta jiwa mengalami Hearing Impairment, salah satu akibat dari Hearing Impairment selain fungsi telinga adalah sosial, emosional dan ekonomi, karena tidak jarang orang dengan Hearing Impairment mendapat perlakuan kurang baik di masyarakat (Roesbiantoro et al, 2022).Data menunjukkan bahwa hampir 80% jiwa dengan Hearing Impairment di bagian dunia yang berpenghasilan rendah dan menengah yang mana akses sering ditolak karena kurangnya kebijakan dan layanan yang relevan terhadap Hearing Impairment (Clark & Swanepoel, 2021). Sekitar 360 juta orang di dunia orang dengan Hearing Impairment, 180 juta atau 50% diantaranya terjadi di Asia Tenggara (Krisnanti & Sulistyorini, 2020). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan tahun 2018, proporsi tunarungu sejak lahir pada anak umur 24-59 bulan di Indonesia yaitu sebesar 0,11%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, jika bunyi yang teratur dan terkontrol ini mengeluarkan bunyi yang melampaui ambang batas tingkat bunyi yang diinginkan maka dinyatakan sebagai kebisingan. Menurut (Krisnanti, K.E. and Sulistyorini, 2020) mengemukakan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki sehingga menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia khususnya indera pendengaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified