Isoniazid dan rifampisin merupakan obat lini pertama antituberkulosis, namun kombinasi dari keduanya dapat meningkatkan resiko toksisitas pada hati dan ginjal. Kelopak bunga Rosella memiliki kandungan senyawa antioksidan yang dapat bersifat sitoprotektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek protektif ekstrak air bunga rosella terenkapsulasi maltodextrin terhadap peroksidasi lipid organ hati dan ginjal tikus jantan yang diinduksi isoniazid-rifampisin dosis toksik melalui pemeriksaan kadar malondialdehid (MDA). Sebanyak 25 ekor tikus wistar jantan dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol sehat, kelompok II diberi penginduksi isoniazid-rifampisin dosis toksik (50 mg/kg dan 100 mg/kg), kelompok III diberi isoniazid-rifampisin dan ekstrak rosella 62.5 mg/kgBB, kelompok IV diberi isoniazid-rifampisin dan ekstrak rosella 125 mg/kgBB, dan kelompok V diberi isoniaid-rifampisin dan ekstrak rosella 250 mg/kgBB. Tikus diberi ekstrak Rosella secara peroral 4 jam sebelum induksi isoniazid-rifampisin. Setelah 35 hari perlakuan, tikus dieutanasia dan dilakukan pemeriksaan MDA organ hati dan ginjal menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pemberian isoniazid-rifampisin dosis toksik selama 35 hari mampu meningkatkan MDA hati dan MDA ginjal lebih dari 3x lipat MDA hati tikus kontrol (p<0.01). Sedangkan, pemberian perlakuan ekstrak Rosella dosis 62.5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB mampu mempertahankan kadar MDA hati dan ginjal tikus setara dengan kontrol sehat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak rosella terenkapsulasi maltodextrin mampu mencegah peningkatan aktivitas peroksidasi lipid hati dan ginjal tikus yang diinduksi isoniazid-rifampisin pada dosis 62.5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, dan 250 mg/kgBB.