2007
DOI: 10.1177/1066480707305468
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Relationship Between Self-Worth and Marital Infidelity: A Pilot Study

Abstract: Marital infidelity is becoming increasingly common in today's marriages. Prior research identifies numerous factors that may provide impetus for cheating on a spouse. Though self-worth has been included as one of many potential variables in several studies, it has not been examined exclusively. We examined the relationship between self-worth and the occurrence of marital infidelity. Three different data collection methods were employed as part of the pilot study in an attempt to identify the most beneficial me… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
3

Year Published

2013
2013
2021
2021

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(7 citation statements)
references
References 9 publications
0
4
0
3
Order By: Relevance
“…Pada hubungan ini keterlibatan emosional terjadi paling mendalam.Hubungan terjadi selama bertahun-tahun dan bahkan sepanjang kehidupan perkawinan.Pada beberapa pasangan merasa hubungan dengan pasangan selingkuhnya lebih menyenangkan daripada dengan suami atau istri yang sah.Umumnya perselingkuhan ini berlangsung lama dan tidak jarang hubungan dapat diketahui oleh pihak istri atau pihak suami yang resmi (Subotnik, R.B., & Harris, 2005) Ada perbedaan dari sisi wanita dan pria, jika pria lebih mengutamakan perselingkuhan yang disertai dengan hubungan seksual, berbeda dengan wanita, wanita berselingkuh untuk memperoleh kedekatan secara emosional (Eaves, S. H., & Robertson-Smith, 2007). Beberapa faktor yang melibatkan perselingkuhan antara lain ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan, tetapi ada beberapa faktor lain di luar perkawinan yang mempengaruhi adanya orang ketiga di dalam sebuah perkawinan.…”
Section: Long Term Affairunclassified
“…Pada hubungan ini keterlibatan emosional terjadi paling mendalam.Hubungan terjadi selama bertahun-tahun dan bahkan sepanjang kehidupan perkawinan.Pada beberapa pasangan merasa hubungan dengan pasangan selingkuhnya lebih menyenangkan daripada dengan suami atau istri yang sah.Umumnya perselingkuhan ini berlangsung lama dan tidak jarang hubungan dapat diketahui oleh pihak istri atau pihak suami yang resmi (Subotnik, R.B., & Harris, 2005) Ada perbedaan dari sisi wanita dan pria, jika pria lebih mengutamakan perselingkuhan yang disertai dengan hubungan seksual, berbeda dengan wanita, wanita berselingkuh untuk memperoleh kedekatan secara emosional (Eaves, S. H., & Robertson-Smith, 2007). Beberapa faktor yang melibatkan perselingkuhan antara lain ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan, tetapi ada beberapa faktor lain di luar perkawinan yang mempengaruhi adanya orang ketiga di dalam sebuah perkawinan.…”
Section: Long Term Affairunclassified
“…Spanier and Margolis (1983) asked divorced men and women about extramarital sexual relationships and found that 34% of men and 29% of women who engaged in extramarital affairs felt guilt as a result. In a more recent study, Eaves and Robertson-Smith (2007) found that 64% of unfaithful men and 60% of unfaithful women reported feelings of guilt.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 93%
“…Bila perceraian tidak mungkin, perselingkuhan tersebut bisa berlangsung lama atau terjadi poligami. Sedangkan Long Term Affair merupakan hubungan yang menyangkut 3 Eaves, S. H., & Robertson-Smith, M. (2007). "The relationship between self-worth and marital infidelity: A pilot study".…”
Section: Kti Poligami Sirriunclassified