The role of empathy in preparing teachers to tackle bullying

Abstract

Much research on bullying behaviour in schools among students has been carried out since the 1970's, when Olweus started a large-scale project in Norway which is now generally regarded as the first scientific study on bullying. Yet, there has been little research on how teachers respond to reports of bullying and tackle bullying behaviour in post-primary schools. This paper reports on a preliminary study investigating teacher empathy levels and their preparedness for tackling bullying in a post-primary school in Ireland. There were two research questions central to this research. The first looked at how empathic are teachers in this school? The second examined to what extent it prepares them for tackling bullying? In answering these questions we relied on the Interpersonal Reactivity Index (IRI) to gather data on empathy levels among teachers (n=10), with findings related to existing research in the field. The results showed that teacher empathy is an important factor in creating and maintaining a positive school climate, which in turn leads to a prevention of bullying situations.

La empatía docente en educación preescolar: un estudio con educadores mexicanos

“…In teachers, empathy is fundamental for a greater approach, rapport and acceptance of the other and, therefore, for a better educational relationship. Therefore, empathy may be relevant in aspects such as the promotion of personal development of the group under study (QUINLAN, 2016), teamwork (RODRIGUEZ-GARCIA et al, 2017), preventing bullying (MURPHY; TUBRITT; NORMAN, 2018;VAN NOORDEN et al, 2017) and even in teacher performance (PLATSIDOU; AGALIOTIS, 2017). Years ago, Professor Repetto (1992) took an interest in the importance of empathic understanding in the educational process.…”

Peran Empati Dan Self-Efficacy Guru Tk Terhadap Gaya Pengaturan Kelas Dalam Konteks Unjustified Aggression

“…Berbagai studi pada anak-anak yang lebih tua menunjukkan bahwa minimnya respon guru terhadap bullying yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh faktor kurangnya pengetahuan serta karakteristik personal yang dimiliki guru seperti empati dan self-efficacy (Yoon, 2004;Yoon & Kerber, 2003;Lee 2016;Murphy, Tubritt & Norman, 2018;Gregus, Rodriguez, Pastrana, Craig, McQuillin, & Cavel, 2017). Sayangnya penelitian-penelitian tersebut hanya melihat peran empati dan self-efficacy terhadap intensi guru untuk merespon fenomena kekerasan yang terjadi.…”

“…Guru memiliki peran signifikan untuk menciptakan lingkungan belajar dan membudayakan iklim kelas yang baik, termasuk merespon kebutuhan siswa (Cooper, dalam Goroshit & Hen, 2016). Untuk itu dibutuhkan kemampuan berempati bagi guru untuk dapat benar-benar menyadari tugas dan kewajibannya sebagai sosok yang harus mempertimbangkan kebutuhan pastoral siswa dan memberikan respon yang tepat (Murphy, Tubritt & Norman, 2018). Demikian pula self-efficacy memiliki pengaruh yang kuat terhadap pilihan yang dibuat oleh guru, seberapa besar usaha yang akan ia lakukan, kegigihan ketekunan serta pencapaiannya saat menghadapi situasi yang sulit di dalam kelas (Britner & Pajares, dalam Goroshit & Hen, 2016).…”

“…Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa pada dasarnya empati maupun self-efficacy guru memiliki kaitan dengan bagaimana cara guru berinteraksi dan memperlakukan siswanya. Cara guru berperilaku di dalam kelas dijelaskan oleh Sullivan, Cleary, dan Sullivan (dalam Murphy, Tubritt & Norman, 2018) dapat dieskpresikan dalam bentuk classroom management behavior yang digunakan. Lebih jauh lagi hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas yang dikelola dengan gaya selain authoritative akan lebih memunculkan budaya bullying.…”

Identitas Sosial Remaja Suku Mandar dalam Pappasang: Implikasi bagi Penyusunan Bahan Bimbingan

“…Empati dapat memberikan banyak manfaat untuk siswa. Manfaat tersebut antara lain: meningkatkan performa akademik (Cid-Sillero, Santiago-Ramajo, & Martín-Lobo, 2018;Lee, Lee, & Kim, 2018); meningkatkan kemampuan komunikasi dan penguasaan (Korte, Smith, & Li, 2018); serta mengurangi kecenderungan melakukan bullying (Murphy, Tubritt, & O'Higgins Norman, 2018).…”